Network
RINGTIMES - Mungkin bagi orang awam Peta yang ada di Google Maps hanya menggambarkan wilayah-wilayah di seluruh dunia.
Dikutip RINGTIMES.com dari Ubergizmo, tampaknya Google mencoba fitur batas politik. Perubahan ini akan membuatnya berbeda tergantung pada siapa yang melihat peta dan dari mana melihatnya.
"Kami tetap netral pada masalah daerah dan perbatasan yang disengketakan, melakukan segala upaya untuk menampilkan sengketa secara objektif di peta, kami menggunakan garis batas warna abu-abu yang putus-putus.
Baca Juga: Doa Agar Dijauhkan dari Berbagai Malapetaka
"Di negara-negara versi Google Maps, kami mengikuti undang-undang setempat saat menampilkan nama dan perbatasan," ujar Ethan Russel direktur manajemen produk untuk Google Maps.
Hal ini bukan pertama kali Google menyesuaikan peta karena perselisihan wilayah.
Pada satu contoh peta Crimea, semua orang melihatnya bukan milik Rusia atau Ukraina, akan tetapi di Rusia sendiri Crimea merupakan bagian wilayah dari Negeri Beruang Putih itu.
"Sasaran kami adalah selalu menyediakan peta yang paling komprehensif dan akurat dan mukin didasarkan pada kebenaran di lapangan," kata Ethan Russel seperti dikutip dari Washington Post.
Baca Juga: Pemkab Probolinggo Menutup Sementara Seluruh Objek Wisata
