Kerajinan Tali Kur Desa Pondoknongko Banyuwangi, Jadi Potensi Bisnis UMKM Menjanjikan

22 Januari 2021, 09:15 WIB
UMKM /Moh. Abd. Malik Efendi/Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI – Banyak cara untuk tetap terampil, inovatif, kreatif, dan produktif ditengah masa pandemi, dunia bisnis saat ini dikeluhkan lesu oleh para pengusaha dan karyawannya, namun kondisi seperti ini bukanlah alasan untuk patah semangat. Seperti ibu rumah tangga yang akrab disapa Yuyun asal Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi.

Masa krisis akibat pandemi yang dirasakan sejumlah masyarkat justru membuat Yuyun tidak menyianyiakan untuk mengasah keterampilannya yang diperoleh saat mengikuti salah satu pelatihan pemberdayaan di Desanya sejak tiga tahun yang lalu.

Sejak saat itu, hasil dari pelatihan yang ia peroleh terus dipelajari dengan memproduksi beragam kerajinan dari tali (benang) kur.

Baca Juga: Produk UMKM Gula Semut Desa Pakistaji Banyuwangi Penuhi Kebutuhan Ekspor

Pengrajin tali kur di Desa Pondoknongko bisa dibilang sangat minim, lantaran kurangnya pengepul (penadah), dalam satu desa para pengrajin tali kur yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga ini hanya sekitar 20 orang saja.

Namun menariknya, meski tidak banyak yang menggeluti bidang kerajinan tersebut, ibu-ibu Desa Pondoknongko tetap bisa memproduksi dengan memanfaatkan sistem order melalui media sosial.

Yuyun menceritakan pengalamannya dalam menekuni kerajinan tali kur yang menemani aktifitas sehari-harinya.

Baca Juga: UMKM Roti di Desa Kabat Banyuwangi Terus Berinovasi di Tengah Pandemi

Menurut Yuyun mayoritas para pengrajin tali kur di wilayahnya, hanya memproduksi ketika ada orderan saja, karena oprasional bahan baku yang dibutuhkan tidak stabil dengan pangsa pasar yang ada di Desa Pondoknongko.

“Sebenernya kalau ada pengepulnya lebih enak, karena kita membuat keterampilan tali kur ini kan juga butuh modal yang dikeluarkan untuk membeli bahannya seperti benang ini. Karena itulah kita tidak berani memproduksi dengan jumlah besar dan lebih memilih kalo ada yang order saja dan mau dibuatkan apa,” kata Yuyun kepada Ringtimesbanyuwangi.com pada Kamis, 21 Januari 2021.

Yuyun, pengrajin tali kur Desa Pondoknongko, Banyuwangi menunjukkan hasil kerajinannya.

Meski begitu, produk hasil karya Yuyun cukup digemari oleh masyarakat dan teman-temannya, bahkan Yuyun mengaku jika orderannya sudah sampai keluar kota dan luar negeri.

Baca Juga: Keripik Mangrove Produksi UMKM di Purwoharjo, Jadi Oleh-oleh Khas Wisata Banyuwangi

“Ya, kadang saya bikin, trus saya posting di medsos ada yang suka mau beli gitu, waktu itu ada teman juga TKW di Malaysia dan dari Papua juga pernah order, akhirnya temennya disana suka kemudian ambil lagi gitu,” tuturnya.

Untuk kisaran harga dari hasil kerajinan yang mengutamakan keterampilan teknik simpul itu, sangat bervariasi tergantung motif, jenis dan berapa banyak bahan baku yang digunakan. Yuyun sendiri membuka harga mulai dari yang Rp12 ribu hingga Rp300 ribu.

“Kalo untuk motif gantungan bunga itu biasanya 12-15 ribu, untuk yang model tas itu kisarannya 85-300 ribu, itu pun juga masih tergantung berapa banyak bahan yang digunakan,” pungkasnya.(PEN)***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler