Penangkaran Penyu Semi Alami di Pantai Kedung Derus Pondoknongko, Kabat, Banyuwangi

22 Januari 2021, 09:00 WIB
Penangkaran Penyu Semi Alami, Pantai Kedung Derus, Pondoknongko, Kabat, Banyuwangi. /Moh. Abd. Malik Efendi/Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI – Giat nelayan Desa Pondoknongko terus bertumbuh guna memantau penangkaran semi alami species hewan lindung penyu yang hidup disekitaran pantai.

Kurang lebih pada bulan April mendatang merupakan musim bertelur dari species penyu yang berada dikawasan selat Bali. Yakni sekitaran Pantai Cemara, Marina Boom Beach, termasuk juga kawasan pantai Kedung Derus Desa Pondoknongko.

Destinasi wisata baru yang berada di Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi ini semakin berkembang dengan hadirnya Pantai Kedung Derus.

Saat musim bertelur penyu tiba, kelompok nelayan dan masyarakat setempat terus melakukan pemantauan, sampai melakukan pelepasan ribuan tukik (anak penyu) yang bersarang di sekitaran pantai Kedung Derus.

Sejumlah masyarakat pesisir pantai Pondoknongko yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan mulai melakukan gerakan konservasi pada awal tahun 2014.

Baca Juga: Produk UMKM Gula Semut Desa Pakistaji Banyuwangi Penuhi Kebutuhan Ekspor

Gerakan para nelayan tersebut membentuk kelompok pengawas masyarakat (Pokmaswas) Deling Seganten.

Terbentuknya Pokmaswas dari sekumpulan para nelayan tersebut, kemudian mendorong Pemerintah Desa untuk membentuk Perdes (Peraturan Desa) yang melindungi kawasan pantai Kedung Derus.

Sekertaris Pokmaswas Deling Seganten Sunhaji menjelaskan terkait keberadaan habitat Penyu yang tergolong sebagai species hewan dilindungi.

Menurut sekertaris Pokmaswas Deling Seganten yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun itu, keberadaan penyu dikawasan pantai Kedung Derus sebenarnya sudah cukup lama.

“Untuk keberadaan penyu dikawasan pantai Kedung Derus tersebut sebenarnya memang sudah lumayan lama. Dulu itu karena maraknya oknum yang mengelola telur penyu disana secara ilegal dan tidak bisa dipertanggung jawabkan, maka lahirlah Deling Seganten untuk melindungi kawasan tersebut,” jelas Sunhaji kepada Ringtimesbanyuwangi.com pada Kamis, 21 Januari 2020.

Baca Juga: Keripik Mangrove Produksi UMKM di Purwoharjo, Jadi Oleh-oleh Khas Wisata Banyuwangi

Sunhaji sangat bersyukur dengan adanya Pokmaswas Deling Seganten tersebut, kini mereka bisa mengelola penangkaran telur penyu yang kerap terjadi kurang lebih mulai dari bulan April sampai September.

Sayangnya, Sunhaji menyampaikan untuk bisa lebih mengembangkan kawasan penangkaran penyu tersebut sangat diperlukan modal yang cukup banyak.

“Akhirnya selama ini, untuk sistem pengelolaan penangkaran penyu dikawasan pantai Desa Pondoknongko atau kawasan wisata Kedung Derus itu, kita gunakan sistem penangkaran semi alami,” tutur Sekertaris Pokmaswas Deling Seganten.

Meski begitu, Sunhaji menyampaikan jika dikawasan pantai Kedung Derus tersebut memang sangat potensial sekali untuk dijadikan lahan penangkaran telur penyu. Menariknya, Pokmaswas Deling Seganten pernah melakukan pelepasan seribu penyu ke laut lepas.

Baca Juga: Wisata Koceh Sempu Sepi Pengunjung Akibat Pandemi, Pedagang Bagikan Keluh Kesah Miris

“Karena terkendala dana pengelolaan yang lumayan cukup tinggi, akhirnya saat ini kita lepas biasa saja secara semi alami namun tetap kita pantau,"tutupnya.(PEN)***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler