80 Santri di Banyuwangi Negatif Covid-19, Diapresiasi dengan Wisuda

6 September 2020, 07:30 WIB
80 orang Negatif Covid-19 dari Klaster Pesantren mengikuti wisuda /

RINGTIMES BANYUWANGI - Kabar baik datang dari pasien Covid-19 di Banyuwangi yang berasal dari klaster pesantren. Pasalnya, Pesantren terbesar di Kabupaten Banyuwangi tersebut merilis pernyataan bahwa terdapat 80 santri negatif Covid-19.

Rilis tersebut disampaikan melalui video siaran langsung yang dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari akun sosial media Facebook milik pesantren tersebut. 

Uniknya, untuk mengapresiasi usaha para santri, dewan pengasuh, bersama seluruh pihak yang telah membantu penanganan Covid-19 tersebut, pesantren tersebut mengadakan kegiatan Wisuda Penyintas Covid-19 untuk 80 santri di Banyuwangi yang dinyatakan negatif Covid-19.

Baca Juga: Dalih Pembunuhan Massal G 30 S PKI, Siapa Dalang Dibalik Peristiwa Itu

Dalam video tersebut, tampak santri keluar dari gerbang area karantina menuju lapangan pesantren. Di sana, mereka disambut peluk hangat dari perwakilan Dewan Pengasuh Pesantren tersebut.

Pada rilis resmi pesantren yang diunggah di akun sosial media Facebook pada Sabtu, 5 September 2020 pukul 18.57 WIB, Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh, MA, Juru Bicara Pesantren di Banyuwangi tersebut, menyatakan rasa syukur atas kemenangan para santri dalam pertarungan melawan Covid-19.

Selain itu, Wisuda Penyintas Covid-19 tersebut juga merupakan penyemangat bagi pihak pesantren dan seluruh elemen yang membantu penanganan virus Corona ini.

Baca Juga: Lirik Lagu Dynamite dari BTS

Ketika ditanya perihal kegiatan yang dilakukan selama karantina, salah satu dari santri di Banyuwangi yang dinyatakan negatif Covid-19 tersebut mengungkapkan bahwa mereka tetap melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di pesantren.

"Banyak. Kami melakukan khataman, melakukan kegiatan yang biasa kita lakukan di pondok, mengaji, mengaji kitab, semua kami lakukan selama karantina," ujar salah satu dari santri Banyuwangi tersebut.

Perwakilan dari santri yang negatif Covid-19 tersebut juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran proses karantina yang ia jalani bersama rekan lainnya.

Baca Juga: Presiden Perancis Emmanuel Macron Kunjungi Perdana Menteri Irak untuk Berikan Dukungan

"Kami mengucapkan terimakasih kepada segenap Dewan Pengasuh, Menteri Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, KKP Probolinggo, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Dinkes BWI, Nakes (Tenaga Kesehatan), dan semua pihak yang membantu kami. dan terimakasih kepada semua yang memberikan doa dan dukungan kepada kami,kami kuat kami selalu optimis walaupun kami ada dikarantina." ucap santri Banyuwangi yang dinyatakan negatif Covid-19 tersebut.

"Yang membuat kami optimis, dari semua pihak, dari teman-teman. Walaupun semua down, kita harus saling mendukung, saling menyemangati, saling merangkul, bagaimana kita ndak boleh down,harus tetap sehat," katanya.

"Covid bukanlah aib, tapi semua itu bisa disembuhkan. Semua penyakit pasti dapat disembuhkan sebab ada pertolongan dari Allah SWT," tutur santri yang negatif Covid-19 saat memberi pesan semangat kepada rekannya yang masih menjalani karantina.

Selanjutnya, pesantren di Banyuwangi tersebut akan melanjutkan karantina mandiri untuk beberapa hari ke depan hingga seluruh santri dinyatakan negatif Covid-19.

Baca Juga: Nasib Rakyat Timor Leste, Merasa ‘Dirampok’ Australia Menyesal Pisah dengan NKRI

"Kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak, agar kami bisa menyelesaikan karantina ini dengan baik, dan kami bisa keluar sebagi pemenang dari pertarungan Covid-19," ujar Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh, MA. dalam rilis yang ditulis pada akun Facebook pesantren yang ada di Banyuwangi Selatan tersebut.

Hal yang tak kalah menarik dari Wisuda Penyintas Covid-19 ini, selama masa karantina, para santri yang terinfeksi virus corona, bersama pengasuh dan seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan Covid-19 dari klaster pesantren di Banyuwangi tersebut, mengupayakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh pasien Covid-19 yang diisolasi mandiri.

Mulai dari rutin berolahraga, mengkonsumsi makanan bergizi, khataman quran, mengaji kitab, hingga menjaga kondisi psikologis para santri agar tetap gembira.

Baca Juga: Ujicoba Timnas U-19 VS Bulgaria, Target Shin Tae-yong Tidak Muluk-muluk

Berada di lokasi isolasi yang terpisah dengan pesantren justru meningkatkan kreatifitas santri.

Hal ini ditunjukkan dengan diadakannya Lomba Sepak Bola antar ruang isolasi yang diselenggarakan oleh santri putra, serta beberapa lomba yang juga diikuti oleh santri putri, di antaranya Gobak Sodor, Lomba Baca Puisi, dan beberapa lomba lainnya.

Nyatanya, kegiatan tersebut memberikan pengaruh positif bagi imunitas tubuh para santri yang tengah menjalani masa karantina. Hal ini dibuktikan dengan diwisudanya 80 orang negatif Covid-19 dari klaster pesantren.***

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: Facebook Bella Irana

Tags

Terkini

Terpopuler