Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Saat ini, adanya sebuah tempat untuk menjadi wadah perputaran uang dengan jual beli tentu sangat membantu bagi masyarakat. Apalagi di era yang mengharuskan setiap orang bisa memberdayakannya dirinya sendiri agar bisa terus bertahan dari jeratan ekonomi karena pandemi seperti ini.
Mungkin di Banyuwangi sudah banyak ditemui pasar-pasar yang beroperasi hanya satu kali dalam se-pekan, menjual jajanan tradisional dan bertujuan untuk memberdayakan warga sekitar serta untuk terus memutar ekonomi masyarakat.
Pasar wit-witan di Singojuruh jadi yang paling populer. Namun ternyata konsep pasar seperti itu juga bisa ditemui di Dusun Kedungsari, Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi dengan sebutan Pasar Tenggarang.
Baca Juga: 3 Wisata Pantai Banyuwangi 2021
Pasar yang berada di utara Balaidesa Gintangan ini disebut Pasar Tenggarang lantaran juga berada di dekat aliran sungai Tenggarang.
Diinisiasi para remaja Dusun Kedungsari dengan tujuan untuk memulihkan ekonomi masyarakat akibat pandemi, Pasar Tenggarang resmi dibuka sejak pertengahan bulan Januari ini, tepatnya pada tanggal 15 Januari 2021.
Para penjual yang ingin mulai berjualan di pasar tenggarang ini haruslah warga asli Desa Gintangan, serta harus terlebih dulu membayar biaya iuran sebesar 100 ribu rupiah per stan.
Baca Juga: Wisata Koceh Sempu Sepi Pengunjung Akibat Pandemi, Pedagang Bagikan Keluh Kesah Miris
Pasar ini memang sengaja dikonsep hanya beroperasi satu minggu sekali, yaitu hanya buka di hari jum’at, mulai pukul 15.00 sampai sekira pukul 22.00 WIB.
Dengan jumlah sebanyak 20 stan, para penjual di sini menawarkan berbagai macam jajanan dan makanan berat.
