Peresmian Gedung Aula Poliwangi, Bupati Banyuwangi Sebut Sebagai Bangunan Ikonik

- 5 Februari 2021, 16:45 WIB
acara peresmian gedung aula Abdullah Azwar Anas.
acara peresmian gedung aula Abdullah Azwar Anas. /Instagram Politeknik Negeri Banyuwangi @Poliwangi_Jinggo /

RINGTIMES BANYUWANGI - Aula Direktorat Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) yang merujuk pada nama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas akhirnya diresmikan.

Selain pemberian nama Aula Abdullah Azwar Anas, desain arsitektur lokal pada bangunan aula juga ditampakkan. Yang mengusung desain rumah adat Osing.

Alasan mengapa dalam setiap plaksanakan pembangunan di Kabupaten Banyuwangi selalu memasukkan arsitektur lokal adalah guna menunjukan identitas dari suatu kota.

Baca Juga: Lima Merchant ShopeePay Terbaru Minggu ini Siap Dukung Hobi Kamu

Setelah sempat tertunda sekian waktu, akhirnya Aula Poliwangi telah diresmikan oleh Bupti Banyuwangi pada Kamis 4 Februari 2021.

Bupati Bayuwangi menyebutkan jika aula Poliwangi tersebut termasuk salah satu bangunan yang mengusung desain arsitektur lokal. Yaitu rumah adat Osing (rumah adat warga suku Osing).

"Banyuwangi menjadikan arsitek dan arsitektur sebagai bagian integral pembangunan daerah karena ingin bangunan publik tak hanya fungsional, tapi juga estetis dan berkelanjutan,” ujarnya seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari banyuwangikab.go.id pada Jumat 5 Februari 2021.

Baca Juga: Praktisi Hukum Jelaskan Pembentukan Peran Komite Sekolah untuk Dunia Pendidikan yang Lebih Baik

Menurut Anas, selain memenuhi kebutuhan kampus, aula Poliwangi tersebut merupakan bangunan yang ikonis yang bisa menjadi suatu kebanggaan.

Selain itu, gedung aula yang terletak di kawasan depan setelah pintu masuk Poliwangi tersebut, merupakan salah satu bangunan yang dikembangkan.

"Di samping memenuhi kebutuhan akan fungsinya sebagai aula, kehadiran bangunan yang ikonis akan menjadi kebanggan bagi Banyuwangi, khususnya Poliwangi. Bangunan ini akan mengingatkan kembali masyarakat Banyuwangi akan kekayaan budaya dalam bentuk arsitektur," kata Anas. 

Baca Juga: Ini Hasil Kajian TACB Banyuwangi Atas Penemuan Uang Logam Bersejarah di Waroeng Kemarang

Sedangkan arsitek yang mendesain bangunan aula tersebut, merupakan seorang yang merancang bangunan Bandara Banyuwangi yaitu Andra Matin.

Andra Matin sendiri telah berhasil mendesain bangunan Bandara Banyuwangi yang dikenal sebagai Bandara berkonsep hijau pertama di Indonesia.

Meski bangunan di desain dua lantai, namun dengan memposisikan langit-langit yang dibuat setinggi dengan bangunan membuat bentuk atap segitiga masih terlihat jelas.

Seperti rumah adat Osing pada umumnya, bangunan aula tersebut menonjolkan keaslian dari wujud bahan material yang digunakan.

Seperti membiarkan beberapa bentuk bahan acian, semen, beton, maupun bahan kayu yang digunakan.

Baca Juga: Istilah Desa Wisata dan Wisata Desa, Ini Penjelesan Kadisbudpar BanyuwangiBaca Juga: Istilah Desa Wisata dan Wisata Desa, Ini Penjelesan Kadisbudpar Banyuwangi

Direktur Poliwangi  Son Kuswadi mengaku bangga jika kampusnya telah berhasil mempresentasikan arsitektur bangunan dengan ciri khas budaya lokal.

Selain itu dia juga menyebutkan jika seluruh mahasiswa harus mampu menjaga kekayaan arsitektur yang dimiliki.

Hal ini menjadi penyemangat bagi Son Kusnadi jika arsitektur heritage juga mampu hadir menjadi bangunan yang indah dan estetik.  

"Ini juga menitipkan pesan kepada mahasiswa bahwa kita semua harus menjaga kekayaan arsitektur nusantara kita.” Tutupnya.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah