Lebih lanjut, Gus Fatah mengatakan bahwa waktu yang bertepatan dengan hilangnya KRI Nanggala 402 itu adalah hari yang sangat buruk.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Penyebab Disfungsi Ereksi pada Pria, Salah Satunya Tidur Mendengkur
“Kita melihat bahwa kejadiannya itu rabu dini hari. Nah dalam literatur yang kami pahami adalah hari nahas banyak kejadian besar di hari itu,” ungkap Gus Fatah.
Menurut keterangan Ketua Perdunu itu, ada sebuah pesan dibalik terjadinya peristiwa tersebut kepada masyarakat.
“Dan sebenarnya disitu ada pesan besar kepada masyarakat secara umum bahwa akan adanya sebuah peristiwa bencana yang terkait dengan air laut, tsunami misalnya,” katanya.
Baca Juga: 12 Cara Berjalan Seseorang Dapat Menunjukkan Watak dan Karakternya
Akhirnya, Perdunu memiliki inisiatif untuk menggelar ritual dan doa yang berlangsung ditengah laut itu.
Selain untuk mendoakan kapal selam KRI Nanggala 402, ritual tersebut bertujuan agar tidak terjadi bencana-bencana lain di kemudian hari.
“Jadi ada pesan besar disitu, nah harapannya dengan doa yang kami lakukan ini bencana-bencana ini tidak ada atau tidak terjadi di masyarakat kita,” ungkapnya.
Baca Juga: Amanda Manopo Pamer Foto Pakai Hijab, Nitizen Dibuat Merinding: Pengen Nangis