Banyuwangi Kembali Salurkan Jaring Pengaman bagi Warga Terdampak Corona

- 20 Maret 2020, 12:00 WIB
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memberikan bantuan sembako kepada tukang becak di Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (19/3/2020). Bantuan itu sebagai upaya menyalurkan jaring pengaman ekonomi bagi warga dengan pekerjaan yang mengandalkan pendapatan harian, seiring terus dilakukannya social distancing untuk mencegah penyebaran COVID-19. */
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memberikan bantuan sembako kepada tukang becak di Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (19/3/2020). Bantuan itu sebagai upaya menyalurkan jaring pengaman ekonomi bagi warga dengan pekerjaan yang mengandalkan pendapatan harian, seiring terus dilakukannya social distancing untuk mencegah penyebaran COVID-19. */ /ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/hp.

RINGTIMES – Pemkab Banyuwangi kembali menyalurkan jaring pengaman ekonomi bagi warga pekerja harian seiring terus dilakukannya social distancing untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Setelah dimulai Rabu (18/3/2020) di kawasan Kecamatan Rogojampi, program tersebut kembali digeber Kamis (19/3/2020) untuk warga di kawasan Kecamatan Wongsorejo.

”Seperti kita ketahui bersama, social distancing, work from home, membatasi keluar rumah, pengalihan belajar ke rumah untuk ratusan ribu pelajar, itu pasti berdampak ke warga yang mengandalkan pendapatan harian, yaitu mereka yang bekerja untuk makan hari ini,” ujar Bupati Anas usai menyalurkan paket jaring pengaman ekonomi di Kecamatan Wongsorejo.

Baca Juga: Kebiasaan Rasulullah Setelah Sholat Subuh Ini Membuat Hidup Semakin Mudah Dijalani

Bupati Anas mengatakan, kelompok warga yang terdampak itu antara lain pengemudi becak, PKL skala mikro, penjual makanan skala mikro di sekitar sekolah, dan sebagainya.

Pendapatan mereka berpotensi merosot. Di sisi lain, rata-rata mereka belum masuk dalam skema program sosial pemerintah pusat maupun daerah karena dinilai masih produktif secara ekonomi.

”Seperti pengemudi becak yang kehilangan penumpang karena orang tidak keluar rumah, anak sekolah belajar di rumah. Juga PKL-PKL yang benar-benar skala mikro, pendapatan mereka turun,” papar Anas. 

Dalam situasi seperti saat ini, lanjutnya, tingkat kerentanan mereka justru sangat tinggi, mengingat tidak masuk skema bantuan sosial pemerintah pusat maupun daerah. Sehingga mereka butuh semacam jaring pengaman ekonomi agar kebutuhannya tetap terpenuhi.

Baca Juga: PHDI Bali Imbau Ogoh-ogoh ditiadakan Saat Nyepi Cegah Corona

Sejumlah skema jaring pengaman ekonomi yang sudah mulai dijalankan Banyuwangi antara lain pemberian paket sembako yang terdiri atas beras 10 kilogram, minyak goreng, dan tepung.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pemkab Banyuwangi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x