RINGTIMES BANYUWANGI – Miliki rumah tangga yang bahagia dengan suami, istri, dan anak-anak yang lucu menjadi dambaan setiap umat manusia.
Namun, menjalin hubungan rumah tangga terkadang tidak semudah dan seindah yang dibayangkan. Banyak hal dan rintangan yang akan menanti sepasang suami dan istri dalam mengarungi bahtera rumah tangganya.
Sifat dan sikap yang tadinya tidak tampak, setelah menikah semua akan terbongkar. Tak dipungkiri, jika dewasa ini banyak sekali terjadi perselingkuhan dengan dalih sikap pasangan yang telah berubah sehingga mencari orang lain yang dianggap lebih bisa memahami dan mengerti.
Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!
Baca Juga: 3 Manfaat Hubungan Suami Istri yang Terus Membuat Jatuh Cinta
Baca Juga: 4 Hal yang Membuat Hubungan Suami Istri Tetap Langgeng
Dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube Doa Pedia pada 13 April 2021, sebagai seorang istri, hendaknya perempuan mengerti dan memahami sikap dan sifat seorang istri yang dibenci oleh suami.
Sikap buruk dari seorang istri bisa menjadi penyebab retaknya rumah tangga, yang pada awalnya membuat suami bosan hingga akhirnya berselingkuh.
Ditulis Shabah Sa’id dalam bukunya Az-Zaujah Al-Mubdi’ah wa Asrar Al-Jamal, berikut ialah sifat buruk seorang istri yang sebaiknya dihindari oleh perempuan:
Baca Juga: 6 Kondisi yang Diharamkan dan Disunnahkan untuk Berhubungan Suami Istri
Baca Juga: 7 Waktu yang Diharamkan dan Disunnahkan untuk Berhubungan Suami Istri
Baca Juga: Gauli Istrimu Saat Bulan Ramadhan, Begini Perintah dan Hukumnya untuk Suami Istri
1. Istri yang sibuk dengan dirinya sendiri
Sikap istri yang seperti ini pada umumnya akan menjauhi segala urusan suami. Tidak peduli dengan suami, dan akan lebih mementingkan urusannya sendiri.
Istri yang sibuk dengan dirinya sendiri juga akan lebih memilih melakukan kegembiraannya sendiri dan semakin acuh dengan suami, terlebih lagi dengan segala urusan suami.
Pada dasarnya, istri yang seperti ini akan merasa nyaman dengan dirinya sendiri tanpa kehadiran suami. Hal ini terkadang juga dilandasi oleh masalah penyakit mental dari seorang istri yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Namun, apabila hal ini terus dibiarkan tanpa disadari oleh istri maupun suami, maka hal-hal seperti perselingkuhan dan percek-cokkan akan lebih sering terjadi. Akibatnya, suami bosan dan lebih mungkin terjadinya perselingkuhan.
2. Istri yang suka mendominasi
Selanjutnya, ialah sifat istri yang tidak pernah menghiraukan eksitensi suaminya dan lebih mementingkan dirinya sendiri. Hal ini biasanya terjadi ketika istri selalu menentukan apapun sendiri tanpa meminta pendapat, saran, dan pertimbangan dari suaminya dalam urusan keluarga.
Sifat istri yang seperti ini biasanya akan melakukan apapun termasuk urusan keluarga dan rumah tangganya sendiri tanpa memandang pendapat suami. Apabila sifat seperti ini terus dilakukan oleh istri, maka suami secara perlahan akan merasa jika jati dirinya telah hilang.
Ketika jati dirinya sudah lagi tidak dianggap, karena apapun yang dia lakukan untuk anak-anak dan rumah tangganya tak terlihat. Maka, bisa jadi suami akan mencari pengakuan dari wanita lain karena dalam rumah tangganya, ia sudah tidak lagi dianggap ada.
3. Istri yang gemar berdusta
Sifat seorang istri yang seperti ini menjadi salah satu jalan tercepat dalam suatu rumah tangga untuk mencapai kebosanan dan perselingkuhan.
Pasalnya, salah satu hal terpenting dalam hubungan pernikahan adalah unsur kejujuran dalam segala hal. Mengingat kejujuran merupakan salah satu pondasi ketentraman dan kebahagiaan.
Akan tetapi, dewasa ini banyak sekali wanita yang justru lebih suka berdusta dan menjadikan dusta sebagai dalih atau bahkan hobi karena berbagai alasan.
Namun apapun itu alasannya, semua hal yang dilandasi dengan dusta tidak akan pernah berkahir dengan baik. Begitu juga dengan sifat dan sikap seorang istri terhadap suaminya.
Berikan yang terbaik dan lakukan apapun yang terbaik untuk suami dan keluarga demi menghindari kebosanan dan perselingkuhan yang bisa saja terjadi kapan saja dan kepada siapa saja.***