4 Penyebab Gagal Meraih Ampunan Allah SWT di Bulan Ramadan

19 April 2021, 17:18 WIB
Berpuasa adalah kewajiban bagi umat Islam pada bulan suci Ramadan/Berikut adalah penyebab gagal meraih ampunan Allah SWT pada bulan Ramadan. /Pixabay/mnega/

RINGTIMES BANYUWANGI – Bulan suci Ramadan adalah bulan yang sangat dinanti-nanti dan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam.

Karena pada bulan Ramadan Allah SWT membuka pintu ampunan selebar-lebarnya. Ada banyak amalan yang dapat mendatangkan ampunan.

Seperti ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Oleh karena itu banyak orang yang berlomba-lomba menunaikan kebaikan pada bulan Ramadan.

Dengan harapan agar dapat memperoleh ampunan dari Allah SWT. Dan mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menambah pundi-pundi pahala dan mengurangi dosa.

Baca Juga: 4 Kriteria Orang yang Mendapatkan Ampunan Allah SWT, Meski Telah Melakukan Maksiat

Baca Juga: Kesibukan Malaikat di Bulan Ramadan, Hingga Allah Perintahkan Tak Boleh Mencatat Amal Buruk

Tetapi ada orang yang gagal dalam meraih ampunan Allah SWT.

Dan Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apapun dari puasanya kecuali lapar. Banyak orang yang bangun malam, tetapi tidak mendapatkan apapun dari bangun malamnya kecuali keletihan berjaga malam.” (HR. Ibnu Majah, An-Nasa’i dan Ibnu Khuzaimah).

Baca Juga: 6 Kebiasaan Ayah yang Merusak Masa Depan Anak, Seperti Melarangnya Menangis

Baca Juga: Rahasia Umur Panjang Ala Jepang, Bukan Olahraga

Baca Juga: Rahasia Menghilangkan Sifat Malas ala Jepang dengan Prinsip 1 Menit, Cukup Sederhana

Dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi dari kanal YouTube Tadabbur Ilmi pada 19 April 2021, berikut adalah penyebab gagal meraih ampunan Allah SWT:

1. Berpuasa tanpa dasar keikhlasan

Penyebab seseorang gagal meraih ampunan Allah SWT pada bulan Ramadan adalah kurangnya dasar keikhlasan.

Padahal, kita sebelum melakukan amalan kebaikan sebaiknya harus ada dasar keikhlasan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT, apabila seseorang yang melakukan puasa tetapi tidak ada keikhlasan.

Maka, orang tersebut akan mudah terjerumus ke dalam sifat riya’.

Jika seseorang yang beramal baik tetapi diselimuti dengan sifat riya’ maka perbuatan baiknya atau amal baiknya tidak akan diterima disisi Allah SWT.

2. Berpuasa tanpa dasar ilmu

Hal ini juga dapat menjadi penyebab seseorang gagal meraih ampunan Allah SWT saat bulan Ramadan.

Sebagaimana Ibnu Qayyim RA pernah berkata:

“Orang yang beramal tanpa ilmu bagai orang yang berjalan tanpa ada penuntun, sudah dimaklumi bahwa orang yang berjalan tanpa penuntun akan mendapatkan kesulitan dan sulit untuk selamat. Bisajadi ia bisa selamat, namun itu jarang. Menurut orang yang berakal, ia tetap saja tidak dipuji bahkan dapat celaan.”

Apabila melakukan sesuatu tanpa adanya ilmu, bisa saja hal yang dianggap benar itu merupakan kesalahan yang fatal.

Ada banyak hal yang bisa kita dapatkan untuk mendapatkan ilmu, seperti sekolah dan buku.

3. Puasa lahir minus puasa batin

Penyebab selanjutnya adalah seseorang yang berpuasa hanya lahir dan tidak dengan batinnya.

Artinya, berpuasa hanya menahan makan, minum, dan berhubungan badan.

Akan tetapi, mereka tidak mempuasakan anggota tubuh yang lainnya, dan tetap membiarkannya melakukan maksiat.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu (berkata sia-sia) dan rofats (berkata keji). Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya. “Aku sedang puasa, aku sedang puasa.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).

Orang yang sedang berpuasa tetapi tetap berkata kotor dan tidak menjaga pandangan, maka, bisa menyebabkan pahala puasanya tertolak.

4. Puasa dengan bermalas-malasan

Banyak orang yang bermalas-malasan dalam melakukan ibadah puasa ini.

Padahal kebiasaan ini akan menyebabkan gagal dalam mendapat ampunan dari Allah SWT.

“Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali kebaikan yang semisal."

Allah SWT berfirman yang artinya, “Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi aku.” (HR. Muslim No. 1151).

Semoga bermanfaat dan kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler