Adab bagi Seorang Pelajar Menurut Imam Al-Ghazali

5 Agustus 2020, 08:05 WIB
ILUSTRASI Ilmuwan telah mengkonfirmasi keberadaan Proxima b, sebuah planet mirip Bumi yang berpotensi memiliki cairan dan kehidupan.* / /

RINGTIMES BANYUWANGI - Modernisasi di semua bidang tengah marak digalakkan guna mencapai satu tujuan yakni Indonesia yang lebih maju.

Tidak hanya ekonomi, pariwisata, kesehatan, bahkan pendidikan pun dituntut untuk memiliki inovasi baru dalam mengembangkan bidang garapannya, agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Namun, ternyata terdapat degenerasi akhlak yang terjadi dalam beberapa kasus di dunia pendidikan.

Sehingga, hal tersebut merupakan tanda dari sebuah yang terjadi di balik inovasi yang dicapai dari bidang tersebut.

Baca Juga: Hotel Indonesia, Sejarah 58 Tahun Hotel Termegah di Asia Tenggara

Imam Al-Ghazali, dalam kitab Ihya' Ulumiddin yang dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari kitab tersebut, menyebutkan, terdapat tujuh hal yang harus dilakukan pelajar selama menuntut ilmu, antara lain;

1. Mendahulukan kebersihan jiwa

Selama batin tidak dibersihkan dari hal-hal keji, maka ia pun tidak dapat menerima ilmu yang bermanfaat bagi agama dan ia tidak diterangi dengan cahaya ilmu.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud, Rasulullah saw bersabda yang artinya;

"Bukanlah ilmu itu banyak meriwayatkan, tetapi ilmu itu adalah cahaya yang dimasukkan ke dalam hati."

Baca Juga: Terjadi Ledakan Besar di Beirut Ibu Kota Lebanon, Puluhan Warga Tewas dan Ribuan Lainnya Terluka

2. Mengurangi kesenangan duniawinya dan menjauh dari kampung halaman hingga hatinya terpusat untuk ilmu

Maksudnya, disarankan bagi pelajar untuk menuntut ilmu di tempat yang jauh dari tempat tinggalnya agar dapat berkonsentrasi terhadap apa yang dipelajari secara total.

3. Tidak sombong dalam menuntut ilmu dan tidak membangkang kepada guru, tetapi memberi kebebasan padanya.

Dikatakan bahwa ilmu tidak akan masuk kepada orang yang sombong seperti banjir yang tidak dapat mencapai gedung yang tinggi.

Baca Juga: Mengenal Wong Agung Wilis, Pejuang Blambangan Tanpa Gelar Pahlawan

4. Menghindar dari mendengarkan perselisihan di antara sesama manusia.

Mendengarkan perselisihan di antara sesama manusia akan menimbulkan kebingungan bagi seorang pelajar, sebab ia belum memiliki dasar yang kuat untuk ikut berada di tengahnya.

5. Tidak menolak suatu bidang ilmu yang terpuji

Ketika terdapat ilmu yang terpuji, seorang pelajar hendaknya tidak menolak untuk mempelajari hingga diketahui maksud dari ilmu tersebut.

Jika ia dapat kesempatan, ia dapat menekuninya. Namun, jika ia terjadi keterbatasan umur, maka ia masih tetap dapat kebaikan dari menerima sebuah ilmu.

Baca Juga: Aktivis Dunia Mengecam Tindakan India Atas Kashmir

6. Mengalihkan perhatian kepada ilmu yang terpenting, yakni ilmu akhirat

Maksudnya, yakni ilmu mu'amalat dan mukasyafah. Ketika seorang mencari ilmu, hal pertama yang wajib dipelajari adalah ilmu tentang pelaksanaan ibadah serta pemahaman aqidah. Dalam hal ini adalah ilmu fiqih dan aqidah, kemudian baru ilmu yang lain.

7. Tidak mengharapkan harta dan kedudukan

Seorang pelajar hanya melihat ilmu sebagai suatu kebaikan dan cara mengenal Allah SWT. Tidak diperkenankan memiliki tujuan untuk jabatan, pekerjaan atau niat lain yang menghalangi masuknya cahaya ilmu dalam hati.

Wallahu a'lam bish showab.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler