Perlindungan Allah SWT dalam Bacaan Surah Al-Falaq dan An-Nas serta Terjemahannya

27 Agustus 2020, 19:13 WIB
Al Quran yang memuat surah Al-Falaq dan An-Nas //UNSPLASH

RINGTIMES BANYUWANGI - Surah Al-Falaq dan An-Nas merupakan dua surah terakhir yang terdapat dalam mushaf Al-quran. Ternyata, ia memiliki beberapa keutamaan saat dibaca .

Saat awal belajar menghafal-al quran, surah yang pertama kali dihafalkan setelah surah Al-Fatihah adalah surah Al-Falaq dan An-Nas.

Selain karena alasan merupakan surah terakhir, surah Al-Falaq dan An-Nas merupakan surah yang paling sering dibaca dan didengar dalam beberapa kesempatan seperti dalam pembacaan tahlil dll.

Baca Juga: Kerajaan Samudra Pasai, Sejarah Kerajaan Islam Pertama di Indonesia

Namun, dalam kedua surah tersebut terdapat beberapa keutamaan, seperti dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari tarbiyah.net, sebagai berikut:

1. Dua surah perlindungan

Rasulullah Saw menyebut surah Al-Falaq dan An-Nas sebagai al-mu'awwidzataini yang artinya dua surah perlindungan. Orang yang membaca surah ini akan mendapat perlindungan dari Allah SWT dari kejahatan makhluk.

يَا ابْنَ عَابِسٍ أَلَا أَدُلُّكَ أَوْ قَالَ أَلَا أُخْبِرُكَ بِأَفْضَلِ مَا يَتَعَوَّذُ بِهِ الْمُتَعَوِّذُونَ قَالَ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ هَاتَيْنِ السُّورَتَيْنِ

“Wahai Ibnu Abbas, maukah kamu aku tunjukkan –atau maukah kamu aku beritahu- sesuatu yang paling baik digunakan untuk berlindung?” Ibnu Abbas menjawab, “Iya wahai Rasulullah.” Beliapun bersabda: “Qul a’udzu birabbil falaq dan Qul a’udzu birabbin nas, dua surat ini.” (HR. An Nasa’i; shahih)

Baca Juga: Tidak Pernah Dipotong Selama 80 Tahun, Rambut Pria Ini Membatu

2. Melindungi dari ‘ain

Asbabun nuzul surat Al Falaq dan An Nas ini, kafir Quraisy Makkah berupaya mencederai Rasulullah dengan ‘ain. Yakni pandangan mata yang merusak atau membinasakan. Ada kepercayaan di Arab bahwa mata melalui pandangannya bisa membinasakan. Dan memang ada orang-orang tertentu yang matanya demikian.

Maka Allah menurunkan dan mengajarkan surah Al-Falaq dan An-Nas kepada Rasulullah untuk menangkalnya.

3. Melindungi dari sihir

Sewaktu di Madinah, Rasulullah Saw pernah disihir oleh penyihir Yahudi bernama Lubaid bin A’sham.

Baca Juga: Nafkah Istri dan Anak pada 10 Muharram serta Fadhilah Lainnya

Ia menyihir Rasulullah dengan media pelepah kurma berisi rambut beliau yang rontoh ketika bersisir, beberapa gigi sisir beliau serta benang yang terdapat 11 ikatan yang ditusuk jarum.

Lalu Rasulullah membaca Surat Al Falaq dan Surat An Nas. Setiap satu ayat dibacakan, terlepaslah satu ikatan hingga Rasulullah merasa lebih ringan.

Ketika seluruh ayat telah dibacakan, terlepaslah seluruh ikatan tersebut.

4. Dua surat yang tak ada bandingannya

Surat Al Falaq dan An-Nas disebut oleh Rasulullah Saw sebagai surat yang tidak ada bandingannya.

أَلَمْ تَرَ آيَاتٍ أُنْزِلَتِ اللَّيْلَةَ لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطُّ (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) وَ (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

“Tidakkah kamu melihat ayat-ayat yang diturunkan di waktu malam dan tidak ada bandingannya sama sekali; Surat Al Falaq dan Surat An Nas.” (HR. Muslim)

Baca Juga: BLT Rp600 Ribu Hanya Diberikan Pada Pemilik Rekening di Bank Berikut Ini

Para ulama menjelaskan maksudnya adalah tidak ada bandingannya dalam hal perlindungan. 

Isti’adzah (permintaan perlindungan) dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Baik untuk melindungi dari ‘ain, kajahatan di malam hari, sihir, hasad maupun waswas yang dihembuskan oleh setan.

5. Obat dan penjagaan

Syaikh Wahbah Az Zuhalini menjelaskan dalam Tafsir Al Munir bahwa Surat Al Falaq dan Surat An Nas ini juga memiliki keutamaan sebagai obat.

Beliau kemudian mengetengahkan hadits dari Aisyah tentang kebiasaan Rasulullah membaca Surat Al Ikhlas, Surat Al Falaq dan An-Nas sebelum tidur.

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

Dari Aisyah bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam jika pergi ke tempat tidur beliau setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangan beliau, kemudian beliau meniupkan dalam kedua telapak tangannya dan membaca Surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas. Kemudian dengan kedua telapak tangannya, beliau mengusap tubuh beliau, dimulai dari kepala dan wajah serta anggota tubuh lainnya. Beliau melakukan hal itu sebanyak tiga kali. (HR. Bukhari).

Baca Juga: Nafkah Istri dan Anak pada 10 Muharram serta Fadhilah Lainnya

Berikut bacaan surah Al-Falaq dan An-Nas serta terjemahannya dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Tafsir Jalalain:

Surah Al-Falaq

1. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ

(Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai falaq) atau waktu subuh.

2. مِن شَرِّ مَا خَلَقَ

(Dari kejahatan apa yang telah diciptakan-Nya) yaitu dari kejahatan makhluk hidup yang berakal dan yang tidak berakal; serta dari kejahatan benda mati seperti racun dan lain sebagainya.

3. وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

(Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita) artinya dari kejahatan malam hari apabila telah gelap, dan dari kejahatan waktu purnama apabila telah terbenam.

Baca Juga: BLT Rp600 Ribu Hanya Diberikan Pada Pemilik Rekening di Bank Berikut Ini

4. وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ

(Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus) yaitu tukang-tukang sihir wanita yang menghembuskan sihirnya (pada buhul-buhul) yang dibuat pada pintalan, kemudian pintalan yang berbuhul itu ditiup dengan memakai mantera-mantera tanpa ludah.

Zamakhsyari mengatakan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh anak-anak perempuan Lubaid yang telah disebutkan di atas tadi.

5. وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

(Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki) atau apabila ia menampakkan kedengkiannya lalu berusaha atas kedengkian yang dipendamnya itu, sebagaimana yang telah dikerjakan oleh Lubaid si Yahudi tadi, dia termasuk orang-orang yang dengki terhadap Nabi saw.

Baca Juga: Demi Konten, Bocah 3 Tahun Obesitas Karena Dipaksa Makan oleh Orangtuanya

Ketiga jenis kejahatan yang disebutkan sesudah lafal Maa Khalaq, padahal semuanya itu telah terkandung di dalam maknanya, hal ini tiada lain mengingat kejahatan yang ditimbulkan oleh ketiga perkara tersebut sangat parah.

Surah An-Nas

1.قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ

(Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb manusia) Yang menciptakan dan Yang memiliki mereka.

Di sini manusia disebutkan secara khusus sebagai penghormatan buat mereka, dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan pengertian Isti'adzah dari kejahatan yang menggoda hati mereka.

2.مَلِكِ ٱلنَّاسِ

(Raja manusia.)

Baca Juga: Berita Duka, Desainer Barli Asmara Meninggal Dunia

3.إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ

(Sesembahan manusia)

Kedua ayat tersebut berkedudukan sebagai Badal atau sifat, atau 'Athaf Bayan, kemudian Mudhaf Ilaih. Lafal An-Nas disebutkan di dalam kedua ayat ini, dimaksud untuk menambah jelas makna.

4.مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ

(Dari kejahatan bisikan) setan

Setan dinamakan bisikan karena kebanyakan godaan yang dilancarkannya itu melalui bisikan (yang biasa bersembunyi) karena setan itu suka bersembunyi dan meninggalkan hati manusia bila hati manusia ingat kepada Allah.

5.ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ

(Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia) ke dalam kalbu manusia di kala mereka lalai mengingat Allah.

Baca Juga: Bahaya, Jangan Lakukan Hal Berikut Ini Setelah Makan

6.مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ

(Dari jin dan manusia")

Lafal ayat ini menjelaskan pengertian setan yang menggoda itu, yaitu terdiri dari jenis jin dan manusia, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat lainnya, yaitu melalui firman-Nya, "yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari jenis jin." (Q.S. Al-An'am, 112)

Atau lafal Minal Jinnati menjadi Bayan dari lafal Al-Waswaasil Khannaas, sedangkan lafal An-Naas di'athafkan kepada lafal Al-Waswaas. Tetapi pada garis besarnya telah mencakup kejahatan yang dilakukan oleh Lubaid dan anak-anak perempuannya yang telah disebutkan tadi.

Baca Juga: Ini Salam Perpisahan Thiago Silva Kepada Suporter Jelang Hijrah ke Chelsea

Pendapat pertama yang mengatakan bahwa di antara yang menggoda hati manusia adalah manusia di samping setan, pendapat tersebut disanggah dengan suatu kenyataan, bahwa yang dapat menggoda hati manusia hanyalah bangsa jin atau setan saja.

Sanggahan ini dapat dibantah pula, bahwasanya manusia pun dapat pula menggoda manusia lainnya, yaitu dengan cara yang sesuai dengan keadaan dan kondisi mereka sebagai manusia.

Godaan tersebut melalui lahiriah, kemudian merasuk ke dalam kalbu dan menjadi mantap di dalamnya, yaitu melalui cara yang dapat menjurus ke arah itu. Akhirnya hanya Allah sajalah Yang Maha Mengetahui.***

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: tarbiyah.net

Tags

Terkini

Terpopuler