Dalil Menjawab Surat At-Tin, Bacaan serta Terjemahannya

29 Agustus 2020, 18:00 WIB
Menjawab surat At-Tin merupakan sunah Nabi Saw. /

RINGTIMES BANYUWANGI - Surat At-Tin merupakan surat ke-95 dalam mushaf Al-quran. Surat At-Tin ini terdiri dari 8 ayat dan tergolong surat Makiyah.

Surat At-Tin ini memuat Allah telah menegaskan bahwa semua amal yang telah dikerjakan oleh manusia akan senantiasa terus mengalir walaupun orangnya sudah meninggal.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Dunia Pondok, telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari sahabat Al-Aufi. Bahwa dalam ayat ke-5 surat At-tin Allah berfirman bahwa manusia akan dikembalikan ke tempat yang rendah, sedangkan yang dimaksud tempat yang rendah di sini adalah pikun seperti bayi.

Baca Juga: Jangan Remehkan Keistimewaannya, Berikut Keutamaan Serta Kumpulan Sholawat Merdu

Mengenai hal tersebut, Nabi Muhammad Saw pernah ditanya oleh para sahabat tentang kedudukan orang pikun. Maka dari hal tersebut turunlah ayat yang ke-6.

Dalam penggalan ayat dari surat At-Tin tersebut dijelaskan bahwa mereka yang beriman serta mengerjakan amal kebaikan sebelum pikun akan mendapatkan pahala yang tidak pernah putus.

Dalam kehidupan sehari-hari, ketika seorang muslim membaca surat At-Tin, pada akhir ayat biasanya seseorang yang mendengar akan membacakan jawaban tersendiri.

Baca Juga: Selama Agustus 2020, PLN Listriki 20 Desa Terpencil di NTT

Namun, beberapa kalangan meragukan kebenaran dalil menjawab bacaan surat AtiTin tersebut.

Untuk menjawab keraguan tersebut, Imam Abu Zakariyya Muhyiddin Yahya bin Syaraf An-Nawawi, yang masyhur dengan sebutan Imam An-Nawawi, menjelaskan perihal kesunahan menjawab surat At-Tin dalam kitab At-Tibyan berikut:

ومنها أنه يستحب له أن يقول ما رواه أبو هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم: أنه قال من قرأ والتين والزيتون فقال أليس ال بأحكم الحاكمين فليقل بلى وأنا على ذلك من الشاهدين 

“Di antaranya, disunnahkan membaca apa yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dari Nabi صلى الله عليه وسلم bahwasanya beliau bersabda, ‘Barangsiapa membaca ‘wattini wazzaitun’ kemudian membaca ‘alaisallaahu bi-ahkamil hakimin’ maka ucapkanlah ‘bala wa ana ‘ala dzalika minasy syahidin” (At-Tibyan Fi Adabi hamalati Al-Qur’an, hlm 121)

Baca Juga: Mengenal Chevrolet Malibu, Mesin Baru 1.5L Turbo, Hydra-Matic 9-percepatan

Dari hadis tersebut telah jelas disebutkan bahwa menjawab surat At-Tin merupakan perintah Rasulullah Saw.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari kitab Tafsir Jalalain, berikut bacaan surat At-Tin serta terjemahannya, dan dilengkapi dengan lafaz jawaban dari surat At-Tin tersebut:

1. وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ

(Bukankah Kami telah melapangkan)

Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir atau menetapkan, yakni Kami telah melapangkan (untukmu) hai Muhammad (dadamu?) dengan kenabian dan lain-lainnya.

Baca Juga: Resmi Mundur, Begini Tanggapan Tokoh-tokoh Internasional Terkait Keputusan Shinzo Abe

2. وَطُورِ سِينِينَ

(Dan Kami telah menghilangkan) telah melenyapkan (darimu dosamu.)

3. وَهَٰذَا ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ

(Yang memberatkan) yang memayahkan (punggungmu)

Ayat ini maknanya sama dengan ayat lainnya yaitu, firman-Nya, "....supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu..." ( Surat Al-Fath:2)

4. لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

(Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu) yakni sebutan namamu sebagai contohnya ialah namamu disebutkan bersamasama dengan nama-Ku di dalam azan, iqamah, tasyahhud, khotbah dan lain sebagainya.

Baca Juga: Berikut Sejumlah Film yang Pernah Dibintangi Chadwick Boseman Selain Black Panter

5. ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ

(Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu) atau kesukaran itu (ada kelapangan) yakni kemudahan.

6. إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

(Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kelapangan) Nabi saw. banyak sekali mengalami kesulitan dan hambatan dari orang-orang kafir, kemudian beliau mendapatkan kelapangan dan kemudahan, yaitu setelah beliau mengalami kemenangan atas mereka.

7. فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِٱلدِّينِ

(Maka apabila kamu telah selesai) dari salat (bersungguh-sungguhlah kamu) di dalam berdoa.

Baca Juga: Hari Ini, Hasil Seleksi Ujian Mandiri UNNES Diumumkan, Ini Linknya

8. أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَحْكَمِ ٱلْحَٰكِمِينَ

(Dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap) atau meminta dengan merendahkan diri.

بلى وأنا على ذلك من الشاهدين

Iya, benar. Saya menyaksikan bahwa Engkau (Allah) itu Zat yang paling bijaksana.

Wallahu a'lam bish shawaab.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Dunia Pondok

Tags

Terkini

Terpopuler