2 Keutamaan Orang Miskin, Masuk Surga Lebih Dulu Hingga Lebih Dekat dengan Nabi

- 22 Desember 2020, 13:15 WIB
2 Keutamaan Orang Miskin, Masuk Surga Lebih Dulu Hingga Lebih Dekat dengan Nabi:*
2 Keutamaan Orang Miskin, Masuk Surga Lebih Dulu Hingga Lebih Dekat dengan Nabi:* /Pixabay/

 

RINGTIMES BANYUWANGI – Orang miskin dalam bukanlah golongan yang buruk, melaindakan meraka adalah orang-orang yang keberadaannya lebih diutamakan untuk masuk surga terlebih dahulu dan memiliki kedetaakan dengan Nabi dibadingkan mereka orang-orang kaya namun lalai.

Allah menciptakan sesuatu hal tidaklah tanpa alasan, begitu juga dengan langit dan bumi, siang dan malam, seperti halnya juga nasib seorang manusia dan takdir atas kaya dan miskin yang diberikan-Nya.

Sebab dan akibat telah direncanakan oleh Allah SWT, termasuk janji-Nya terhadap kaum muslimin dan muslimat tentang Surga dan Neraka.

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Seperti yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber pada 22 Desember 2020, bahwasannya sebagai berikut.

Lebih Diutamakan untuk Masuk Surga Dahulu

Rasulullah SAW bersabda, “Takutlah kalian kepada Allah terhadap urusan orang-orang fakir karena Allah berfirman pada hari kiamat, ‘Dimana orang-orang pilihan dari makhluk-Ku?

Dan Malaikat menjawab, ‘siapakah mereka wahai Rabb kami?’

Allah berfirman, “orang orang  fakir yang bersabar dan ridha dengan takdir-Ku. Masukkan mereka ke dalam Surga!’ Beliau melaniutkan, ‘Maka mereka pun masuk ke dalam Surga, mereka makan dan minum sedangkan orang-orang kaya dalam kebingungan karena menghadapi hisab”

Riwayat lain dari Abu Said AL-Khudri menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:

“Orang-orang fakir yang berjihad masuk surga sebelum orang-orang kaya di antara mereka dalam jarak lima ratus tahun.”

Baca Juga: Cara Efektif Mendidik Anak Menurut Islam Sesuai Umur, Para Orang Tua Wajib Tau

Hadits dari Jabir bin Abdullah yang diriwayatkan At-Tirmidzi, bersabda:

“Orang-orang fakir dari orang-orang muslim masuk surga sebelum orang-orang kaya selama empat puluh musim gugur.”

Dari hadits dan dalil yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan jika orang-orang fakir miskin yang besabar, ahli dalam ibadahnya, dan ridha dengan takdir Allah, selalu menjaga lisan dengan perkataan dan perbuatan, adalah orang-orang fakir yang dijanjikan oleh Allah SWT untuk mendapatkan Surga-Nya terlebih dahulu dibandingkan orang-orang kaya yang dzalim dan lalai.

Lebih Dekat dengan Nabi SAW

Rasulullah SAW adalah orang mulia yang memilih untuk hidup miskin.

Dalam riwayat Imam at Tirmidzi, Nabi SAW bersabda:

“Ya Allah hidupkanlah aku dengan kadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin, dan giringlah aku pada hari kiamat nanti bersama orang orang miskin”. 

Lantas Aisyah r.a., bertanya “Mengapa demikian ya Rasulullah?”

Kemudian beliau menjawab,

Baca Juga: 7 Makanan Penurun Kolesterol Jahat dan Pencegah Stroke, Konsumsi Sekarang

“Sesungguhnya mereka memasuki Surga sebelum orang orang kaya dengan selisih jarak perjalanan selama 40 musim gugur, wahai Aisyah janganlah kamu merendahkan orang miskin, walau hanya dengan separuh buah kurma.

Wahai Aisyah, cintailah orang orang miskin dan dekatilah mereka, sesungguhnya Allah akan mendekatkanmu kelak di hari kiamat.”

Dari hadits diatas menunjukkan bahwa Rasullullah SAW lebih memilih untuk hidup miskin, karena lebih memiliki keutamaan, yakni jauh lebih dulu masuk ke Surga dibanding mereka yang hidup dalam gelimang harta.

Tidak hanya itu, dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah dan menilai hadis ini sebagai hadis sahih, dari Abu Salam al Aswad, ia berkata kepada Umar bin Abdul Aziz, “Aku mendengar Tsauban r.a., berkata Rasulullah SAW., bersabda:

“Telagaku luasnya antara ‘Adn hingga ‘Amman al Balqa’. Airnya lebih putih dari susu, lebih manis dari madu. Gayungnya banyak seperti bintang yang bertebaran. Siapa saja yang meminum airnya maka selamanya tidak akan merasa kehausan.

Orang yang pertama kali memasukinya adalah kelompok Muhajirin yang fakir, rambutnya acak acakan, bajunya lusuh, tidak menikahi perempuan yang kaya raya, dan tidak dibukakan pintu saat mereka meminta minta.”

Baca Juga: 5 Pengobatan Penyakit Diabetes, Bantu Kontrol Kadar Gula Darah Secara Alami

Berangkat dari dua hadis diataslah seharusnya telah menyadarkan kita, bahwasanya hidup dalam kemiskinan bukanlah suatu takdir buruk yang membuat kita harus sedih dan merasa sangat rendah.

Islam sangat menganjurkan kita para umatnya untuk saling mencintai sekalipun antara si kaya dan miskin. Dan dengan inipula si miskin tidak akan merasa terkucilkan di tengah tengah orang kaya.

Sebagaimana dalam hadis riwayat Ath-Thabrani dalam al Mu’jam al Awsath dan Ibnu Hibban, dari Abu Dzarr r.a., ia berkata:

“Kekasihku Rasulullah SAW., berwasiat kepadaku untuk melaksanakan beberapa kebaikan, yaitu tidak melihat orang yang berada di atasku, hendaknya melihat orang orang yang berada di bawahku, mencintai orang orang miskin dan dekat dengan mereka, serta menyambung tali persaudaraan, meskipun mereka memutusnya.”

Dengan begitu, kita sebagai umat manusia tidak hanya mendapatkan Surga terlebih dahulu namun juga satu langkah lebih dekat Nabi dibandingkan orang-orang kaya yang lalai dan tidak pernah bersyukur atas nikmat Allah SWT.***

 

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah