Asal Usul Diwajibkannya Puasa di Bulan Ramadan

- 21 April 2021, 09:40 WIB
Perintah puasa di bulan Ramadan tidak datang begitu saja, namun melalui beberapa proses sehingga menjadi tataran syariat bagi umat muslim.
Perintah puasa di bulan Ramadan tidak datang begitu saja, namun melalui beberapa proses sehingga menjadi tataran syariat bagi umat muslim. /Pexels/

RINGTIMES BANYUWANGI – Puasa Ramadan adalah salah satu dari rukun islam. Artinya bahwa puasa ini merupakan salah satu tiangnya agama islam.

Oleh sebab itu, setiap muslim yang beriman diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan penuh.

Namun tahukah Anda bahwa asal usul puasa Ramadan tidak langsung diperintahkan begitu saja?

Dilansir Ringtimebanyuwangi.com dari Kanal Youtube Balajar Islam pada 21 April 2021 menjelaskan bahwa dalam sejarahnya, puasa Ramadan terdapat beberapa langkah sehingga menjadi suatu tataran syariat yang mengikat bagi umat muslim.

Baca Juga: 3 Waktu Mustajab Terkabulnya Doa di Bulan Suci Ramadan

Baca Juga: Hukum Menikah di Bulan Ramadan Menurut Islam

Sejarah Puasa Ramadan

Sejarah puasa Ramadan sebenarnya sudah ada sebelum zaman Nabi Muhamad SAW, tepatnya sejak zaman jahiliyah.

Allah memerintahkan kaum jahiliyah untuk berpuasa Ramadan namun mereka menentangnya.

Kemudian pada zaman Rasulullah SAW, puasa Ramadan kembali dilakukan atas perintah Allah SWT melalui beberapa proses.

Baca Juga: Melakukan Maksiat di Bulan Ramadan Dosanya Lebih Besar, Simak Penjelasannya

Baca Juga: Bacaan Doa Mustajab Saat Sahur, Membuka Pintu Rezeki Ramadan

Baca Juga: 4 Penyebab Gagal Meraih Ampunan Allah SWT di Bulan Ramadan

Pada awalnya puasa Ramadan mulai dilaksanakan pada 10 syakban tahun kedua hijriyah atau setengah tahun setelah umat Islam berhijrah dari Mekah menuju Madinah atau pada saat umat Islam diperintahkan untuk memindahkan kiblat.

Sebelumnya, kiblat umat muslim mengarah pada Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di Yerusalem.

Kemudian turun perintah dari Allah SWT melalui Rasulullah SAW untuk mengubah arah kiblat ke Masjidil Haram.

Ketika melihat atau menyaksikan bulan pada awal bulan tersebut, apabila langit dalam keadaan berawan yang mengakibatkan bulan tidak dapat dilihat dan disaksikan, bulan syakban disempurnakan menjadi 30 hari.

Kewajiban puasa sebulan penuh pada bulan Ramadan baru dimulai pada tahun kedua hijriyah atau 624 Masehi. Hal ini juga bersamaan dengan disyariatkannya sholat ied, zakat fitrah, dan kurban.

Sebelum Nabi Muhammad mendapatkan perintah untuk melaksanakan puasa Ramadan, Nabi Muhammad telah melaksanakan puasa Asyura atau tanggal 10 Muharram.

Selain itu juga melaksanakan puasa pada setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan-bulan Qomariyah sampai datangnya perintah puasa wajib di bulan Ramadan.

Al Qur’an dan Hadist yang Menjelaskan Kewajiban Puasa Ramadan

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa,” (QS. Al Baqarah ayat 183)

Kewajiban puasa Ramadan juga tertera dalam QS. Al Baqarah ayat 185.

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa puasa menjadi kewajiban bagi umat muslim seluruh dunia.

Ketika ada seseorang yang berhalangan, misalkan saja sedang sakit atau dalam perjalanan, boleh tidak berpuasa asal menggantinya dilain hari.

Rasulullah bersabda, “Berpuasalah kalian karena melihatnya (Hilal) dan berhari rayalah kalian karena melihatnya, jika hilal hilang dari penglihatanmu maka sempurnakanlah bilangan syakban sampai 30 hari,” (HR. Bukhori dan Muslim).***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x