Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Menurunkan Kecerdasan Otak, Salah Satunya Malas Gerak
“Ya wadud ya wadud, ya dzal’arsyi al-majid, ya fa’alu lima turidu, as’aluka bi’izzikal ladzi la yuram, wa bimulkikaladzi la yudhamu, wa binurikal ladzi mala’a arkana ‘arsyika an takfiyani syarra hadza al-lissha, ya mughits aghitsni.”
Artinya: “Wahai Maha Pengasih, wahai Maha Pengasih, wahai Pemilik ‘Arsy yang terhormat, wahai Pelaksana segala apa yang Engkau kehendaki, aku meminta kepadamu dengan kemuliaan-Mu yang tak terkurangi, lewat singgasanamu yang tak terbinasakan, dan atas cahaya-Mu yang menyinari sendi-sendi singgasana-Mu, hendaknya Engkau jauhkan keburukan pencuri ini. Wahai Penolong, tolonglah hamba-Mu.”
Ia membacanya tiga kali. Tiba-tiba muncul penunggang kuda dari sampingnya dengan membawa tombak pendek yang ditenteng di antara kedua telinga kuda.
Baca Juga: 6 Makanan Pengencer Darah, Bantu Cegah Serangan Jantung
Lalu ia menikam si perampok dan membunuhnya. Ia kemudian mendekati Abu Ma’liq.
“Siapa engkau wahai orang yang Allah telah menolongku dengan perkataanmu?” tanya Abu Ma’liq.
Orang itu menjawab, “aku adalah salah satu malaikat dari malaikat-malaikat langit keempat.
Ketika engkau berdoa dengan doa pertama aku mendengar suara gemuruh pintu-pintu langit, yakni terbuka untuk menyambut doamu.
Baca Juga: 8 Makanan untuk Tambah Darah, Salah Satunya Kuning Telur