RINGTIMES BANYUWANGI – Banyak dari masyarakat yang menerima bantuan pemerintah berupa beras karena pandemi Covid-19.
Memasuki bulan Ramadhan, membayar zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam.
Lantas, apakah boleh mereka membayar zakat fitrah menggunakan beras sumbangan tersebut?
Baca Juga: Hukum Telat Bayar Zakat Fitrah, Simak Penjelasannya
Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman Nu Online, Sabtu 8 Mei 2021, ulama menyebut tiga syarat orang yang wajib membayar zakat, yakni orang beragama Islam, orang merdeka, dan orang yang memiliki kelebihan rezeki.
Mereka yang tidak memiliki kelebihan rezeki atau harta di luar kebutuhan pokoknya untuk keluarga pada malam dan hari raya, maka mereka tidak wajib membayar zakat.
Kewajiban zakat fitrah hanya berlaku pada mereka yang memiliki kelebihan rezeki atau harta dari kebutuhan nafkahnya untuk keluarga.
Baca Juga: Batas Akhir Pembayaran Zakat Fitrah, Jangan Sampai Terlambat
ولا تجب حتى تفضل الفطرة عن نفقته ونفقة من تلزمه نفقته لان النفقة أهم فوجبت البداية بها ولهذا قال النبي صلي الله عليه وسلم ابدأ بنفسك ثم بمن تعول
Artinya: “(zakat fitrah) tidak wajib sehingga ia merupakan kelebihan di luar kebutuhan nafkah dirinya dan nafkah orang yang menjadi tanggungannya karena nafkah lebih penting. Ia semula wajib untuk dirinya.
Oleh karena itu, Rasulullah bersabda, ‘mulailah dari dirimu, lalu orang yang kau nafkahi.’” (Lihat Imam As-Syairazi, Al-Muhadzdzab pada Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab).
Baca Juga: Boleh atau Tidak Bayar Zakat Fitrah dengan Uang, Simak Penjelasannya
Ulama mazhab Syafi’i bersepakat bahwa kewajiban zakat fitrah hanya berlaku bahi masyarakat yang memiliki kelonggaran rezeki berupa makanan pokok di hari raya.
Oleh karena itu, wajib atau tidaknya membayar zakat ditentukan dari kemampuan masyarakat terhadap keberadaan makanan pokok di hari raya.
Imam An-Nawai pada kitab Raudhatut Thalibin menambahakan bahwa orang yang sedang mengalami kesulitan rezeki tidak wajib membayar zakat fitrah.
Baca Juga: Khutbah Idul Fitri 1442 H, Cara Orang Cerdas Merayakan Hari Raya
Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa siapa pun yang memiliki kelebihan makanan pokok berupa beras di hari raya, meski itu adalah beras sumbangan, maka ia memiliki kewajiban untuk membayar zakat fitrah.
Seseorang dapat menggunakan beras sumbangan yang berlebih sebagai zakat fitrah untuk dirinya dan keluarganya. Zakat fitrah diberikan dengan mengikuti ketentuan jenis dan takaran yang harus dizakatkan.***