Saat puasa, kita turut merasakan kesedihan dan kepedihan yang dirasakan banyak orang saat mereka tidak bisa akan dan minum.
Saat puasa, kita tahu rasanya haus dan lapar sehingga diharapkan akan tumbuh jiwa-jiwa yang tenggang rasa, dan kesadaran untuk saling membantu.
Terlebih saat ini, di mana dunia tengah berperang dengan pandemi Covid-19. Banyak masyarakat yang terdampak, seperti perekonomian yang melemah.
Baca Juga: Sejarah Hari Raya Idul Fitri sebagai Kemenangan Umat Islam di Seluruh Dunia
Akibatnya, sebagian dari mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk makan dan minum.
Saat puasa, kita diajarkan cara menahan nafsu dan keinginan. Kita juga diajarkan untuk menjadi jiwa yang luhur dan tidak mudah menyakiti makhluk hidup.
mata harus dihindarkan dari pandangan tercela dan dibenci syariat Islam. Lidah harus dihindarkan dari perkataan buruk, seperti bergunjing, mengumpat, dan menebar permusuhan.
Baca Juga: Tuntunan Membayar Zakat Fitrah saat Pandemi Covid-19 Beserta Niatnya
Tangan harus dihindarkan dari perlakuan zalim yang merugikan orang lain, begitu juga dengan anggota tubuh lainnya.
Jika kita melakukan hal-hal baik dan menghindari hal-hal buruk seperti di atas, maka akan memberi efek positif di tengah-tengah kehidupan masyarakat.