Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Yerussalem merupakan kota suci yang dijanjikan Allah untuk orang-orang yang beriman.
Kota Yerussalem terkenal dengan kota tua yang terletak di salah satu dataran tinggi antara Laut Tengah dan Laut Mati.
Kota Yerussalem atau Al Quds menjadi kota suci bagi tiga agama samawi yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Lalu bagaimana kehidupan di kota ini dari zaman dahulu hingga sekarang?
Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber pada 20 Mei 2021, berikut ini adalah toleransi umat beragama di kota Yerussalem.
Baca Juga: 6 Cara Bikin Pria Merindukan Anda Setiap Waktu
Wajah Kota Tua Yerussalem saat ini merupakan hasil perpaduan dari perjanjian antara masa lalu dengan perjanjian pasca perang Arab-Israel selama enam hari pada tahun 1967.
Kemenangan Israel atas bangsa Arab yang dibantu dengan Amerika Serikat menghasilkan perjanjian yang membagi Kota Yerussalem menjadi dua wilayah, barat dan timur.
Wilayah Yerussalem barat dikuasai oleh Israel dan bagian timur tetap menjadi wilayah Palestina.
Namun, sebelum ada perjanjian baru ini ketika masa kepemimpinan Salahudin Al Ayyubi, kota suci ini dihuni oleh semua penganut agama tanpa ada batasan-batasan tertentu.
Baca Juga: Pria Jakarta Sukses Budidayakan Lele, Modal Rp1,5 Juta Beromzet Ratusan Juta Rupiah
Dalam sebuah perjanjian yang terkenal, Salahudin Al Ayyubi membebaskan pasukan salib dari pembunuhan dan menghapuskan larangan Yahudi tinggal di Yerussalem.
Nah keunikan dari kota ini yaitu terletak dalam toleransi antar umat beragama yang sangat terjaga.
Di sini, sebuah masjid bernama Masjid Oemar dan Gereja Makam Kudus terletak berdampingan dimana pemegang kunci dari gereja tersebut adalah seorang muslim.
Keunikan lainnya yaitu untuk mencegah perpecahan umat kristen, maka semenjak masa lalu kunci gereja hanya dipegang oleh seorang muslim secara turun temurun.
Baca Juga: Cara agar Tetap Khusyuk untuk Sholat
Di Kota Tua Yerussalem terkenal dengan Masjid Al Aqsa yaitu masjid yang menjadi arah kiblat pertama kali yang terletak di kompleks Al Haromah Al Syarif.
Masjid suci ketiga bagi umat Islam ini dipercaya sebagai salah satu tempat yang tidak luput dari sentuhan para nabi dan malaikat Allah.
Selain itu, di kota ini juga terdapat tempat beribadah bagi umat Yahudi yaitu yang dikenal sebagai Tembok Ratapan yang terletak dibagian barat.***
