Ia juga berpesan kepada para istri, apabila suami tetap memaksa jangan sampai istri menyerah saja.
“Daripada bermaksiat dan berdosa besar kepada Allah, lebih baik berpisah,” tegas Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan bahwa kunci keindahan itu ada pada kata menahan. Jika tidak bisa menahan maka tidak akan dapat menikmati keindahan.
Seperti halnya berpuasa. Puasa adalah bentuk menahan hawa nafsu yang nantinya juga berujung keindahan.
Baca Juga: Hukum Suami Mendahulukan Orang Tua Daripada Istri Menurut Ustadz Dr Syafiq Riza Basalamah
“Namun, sebaiknya istri tidak menelantarkan suami ketika haid,” kata Buya Yahya.
Istri tetap bisa melayani suami sampai puas, asalkan ia menutup atau menjaga kemaluannya agar tidak didatangi kemaluan suami.
“Anda bisa memuaskan suami Anda asalkan tidak masuk ke wilayah itu,” tutur Buya Yahya.
Ia juga melanjutkan bahwa istri adalah sosok yang cerdas. Tentu istri dapat melayani dan memuaskan suami dengan tangan atau apapun itu.***