Cara Menasihati Orang Tua Tanpa Konflik, Habib Hasan: Simak Kisah Lucu Cucu Rasulullah

- 26 Agustus 2021, 21:01 WIB
Simak kisah Sayyidina Hasan dan Husein menasihati orang tua, lucu dan sarat akan hikmah. Tanpa Konflik.
Simak kisah Sayyidina Hasan dan Husein menasihati orang tua, lucu dan sarat akan hikmah. Tanpa Konflik. /Instagram/ @tanyahabibhasan

RINGTIMES BANYUWANGI - Simak penjelasan Habib Husein bin Ismail Al Muhdor mengenai cara menasihati orang tua dengan baik dan benar, tapa konflik. Simak kisah lucu Sayyidina Hasan dan Husein cucu Rasulullah yang mulia.

Setiap orang pasti memiliki kesalahan, termasuk orang tua kita. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk saling nasihat menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.

Kadang kita sebagai seorang anak merasa kesulitan untuk memberikan nasihat kepada orang tua. Banyak hal yang ditakutkan seperti memperkeruh hubungan, nanti orang tua marah, dan sebagainya.

Baca Juga: Apakah Kirim Doa dan Al Fatihah kepada Orang Meninggal Bisa Sampai? Ini Jawaban Habib Hasan

Untuk kamu yang bingung dan sedang mencari cara untuk menasihati orang tua dengan baik dan benar tanpa ada konflik, simak penjelasan Habib Hasan Al Muhdor dilansir dari kanal Youtube Ahbaabul Musthofa Channel pada 26 Agustus 2021.

Habib Hasan Al Muhdor mengawali penjelasannya dengan sabda Nabi Muhammad Saw yaitu, Addinu nasihah, agama ini adalah nasihat, kepada siapapun, termasuk orang tua kita.

Akan tetapi ada cara khusus untuk menasihati orang tua kita, atau orang yang lebih tua dari kita.

Baca Juga: Cara Membersihkan Kotoran Hati, Habib Hasan Al Muhdor: Jangan Biarkan Semuanya Lewat

Tidak semua hal yang benar itu perlu kita ucapkan tanpa melihat keadaan. Jadi, ajaklah orang untuk taat kepada Allah dengan hikmah.

"Dengan hikmah, maka semuanya akan menjadi indah," kata Habib Hasan Al Muhdor.

Habib Hasan kemudian bercerita tentang kisah lucu Sayyidina Hasan dan Husein  dalam menasihati orang tua.

Baca Juga: Cara Istikharah yang Benar Sesuai Sunnah, Habib Hasan: Jangan Tinggalkan Musyawarah

Saat itu Sayyidina Hasan dan Husein melihat orang tua yang cara wudhunya salah. Sebelum mereka menasihati orang tua tersebut, Sayyidina Hasan dan Husein bermusyawarah terlebih dahulu.

Jadi tidak langsung menasihati dan menyalahkan, apabila langsung menasihati, mungkin besar si orang tua tersebut akan marah karena merasa dirinya jauh lebih tua.

Maka, berundinglah Sayyidina Hasan dan Husein, hingga akhirnya mereka berpura-pura bertengkar untuk memperebutkan wudhu siapa yang paling benar, dengan tujuan agar orang tua tersebut menjadi penengah sehingga dia mempertanyakannya.

Baca Juga: Cara Ulama Memberikan Nama kepada Anak, Habib Hasan Al Muhdor: Jangan Mendahului Takdir

Jadi, Sayyidina Hasan dan Husein yang ingin menasihati orang tua yang cara wudhunya salah, malah menjadikan orang tua tersebut sebagai juri untuk menilai cara wudhu cucu Rasulullah yang sangat mulia itu.

Otomatis, ketika orang tua tersebut menjadi juri, maka dia akan melihat cara wudhunya Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein untuk membandingkan mana yang lebih bagus di antara mereka.

Kemudian mereka memperlihatkan cara wudhu Rasulullah Muhammad Saw, wudhu yang begitu indah dan istimewa, hingga orang tua yang menjadi juri tersebut terkagum-kagum.

Baca Juga: Cara Minta Maaf Kepada Orang Tua yang Telah Meninggal Menurut Habib Hasan

Dengan melihat cara wudhunya Sayyidina Hasan dan Husein, tanpa disadari, orang tua tersebut telah belajar cara wudhu yang baik dan benar.

"Ini anak wudhunya kok luar biasa, berarti wudhu saya tadi yang salah," kata Habib Hasan Al Muhdor dengan tersenyum menggambarkan suara hati orang tua yang menjadi juri tersebut.

Kemudian orang tua tersebut bertanya kepada Sayyidina Hasan dan Husein tentang siapakah mereka sebenarnya.

Baca Juga: Cara Mengatasi Cemas Berlebihan Menurut Habib Hasan

Orang tua tersebut kagum dan tahu tujuan dua anak itu pura-pura bertengkar di hadapannya, hingga akhirnya orang tua tersebut berterimakasih kepada keduanya karena telah menasihati dirinya.

Itulah cara yang perlu kita pakai dalam menasihati seseorang, siapapun, apalagi orang tua kita.

Jadi ketika orang tua kita salah, maka carilah hikmah dan cari cara yang baik untuk bisa menyadarkan mereka.

Baca Juga: Hikmah Sabar Menurut Imam Al Ghazali, Habib Achmad Al Habsyi: Allah Mencintaimu

Dakwah itu harus, tapi pikirkan juga caranya agar orang tua mau menerima nasihat dan ilmu yang akan diajarkan.***

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah