Ternyata, pohon kurma itulah yang menangis. Saking sedihnya, hampir-hampir pohon itu terbelah akibat jerit tangis itu.
Pohon itu bersedih lantaran saat khutbah ia tidak lagi menjadi sandaran Rasulullah SAW berkhutbah.
Beliau saat itu telah dibuatkan mimbar kayu oleh anak dari seorang wanita tua Kaum Anshar beberapa minggu sebelumnya.
Baca Juga: Mengetahui Lokasi yang Sudah Pernah Dikunjungi Melalui iPhone
“Wahai Rasulullah, maukah kami buatkan mimbar untuk Tuan?” ujarnya. Rasulullah pun menjawab, “Silakan jika kalian ingin melakukannya,” ujar beliau.
Setelah jadi di keesokan harinya, mimbar itu kemudian dimanfaatkan Rasulullah untuk menyeru kepada Umat Islam yang ikut melaksanakan shalat Jumat.
“Pohon ini menangis karena tak lagi mendengar nasihat yang biasa disampaikan di sampingnya,” ujar Rasul setelah memeluk pohon tersebut.
Peristiwa ini menjadi mukjizat atau penguat atas keistimewaan nabi dan rasul penutup seluruh utusan Allah SWT.
Pohon saja begitu ingin terus berada di samping Rasulullah SAW, Umat Islam pun harusnya sedemikian rindu kepada nabi yang diutus kepada kita, meski hanya bisa bertemu jika diridai oleh Allah SWT di akhirat nanti.***
Baca Juga: Tenang! Layanan Perbankan Tetap Beroperasi Normal Ditengah Pandemi Covid-19