Anjuran Rasulullah SAW Memperbanyak Puasa di Bulan Sya'ban

- 8 April 2020, 06:12 WIB
SEORANG muslim bertadarus saat menunggu buka puasa tiba di Jalan AAH Nasution, Kota Bandung, Senin, 13 Mei 2019.*/ARIF HIDAYAH/PR
SEORANG muslim bertadarus saat menunggu buka puasa tiba di Jalan AAH Nasution, Kota Bandung, Senin, 13 Mei 2019.*/ARIF HIDAYAH/PR /Arif Hidayah/

RINGTIMES - Menjelang bulan suci Ramadhan, kita terlebih dahulu memasuki bulan Sya'ban. Rasulullah SAW biasa melakukan puasa sunah tiap masuk Sya'ban.

Hal ini seperti dituturkan Aisyah RA: "Tidak pernah saya melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali pada waktu Ramadhan. Dan, tidak satu bulan pun yang hari-harinya lebih banyak dipuasakan Nabi SAW daripada bulan Sya'ban" (HR Bukhari-Muslim).

Dalam hadis lainnya diceritakan. Suatu kali, Usamah bertanya kepada Nabi SAW, "Wahai Rasulullah, kelihatannya tak satu bulan pun yang lebih banyak engkau puasakan daripada bulan Sya'ban?".

Baca Juga: SIMAK: Khasiat Air Laut Untuk Kesehatan Tubuh Kita

Nabi SAW menjawab, "Bulan itu sering dilupakan orang karena letaknya antara Rajab dan Ramadhan, sedangkan pada bulan itulah diangkat amalan-amalan kepada Tuhan Rabbul 'Alamin. Maka, saya ingin amalan saya dibawa naik selagi saya dalam keadaan berpuasa" (HR Abu Dawud dan Nasa'i).

Puasa pada bulan Sya'ban memiliki fungsi yang sangat penting. Keberadaannya bisa menjadi penyempurna kekurangan yang terjadi dalam puasa Ramadhan.

Ibnu Rajab al-Hambali berkata, "Thotowwu (amalan sunnah) yang paling afdal adalah yang berdekatan dengan yang wajib baik sebelumnya atau sesudahnya. Dan, kedudukan puasa Sya'ban mirip dengan kedudukan shalat sunah rawatib yang berfungsi menyempurnakan kekurangan yang wajib." (Lathoiful Ma'arif, Ibnu Rajab, 1/129).***

Baca Juga: Alami Bau Mulut?, Konsumsi Teh Hijau dengan Rutin yang Kaya Manfaat

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x