RINGTIMES - Sesungguhnya amalan apa pun yang baik dengan niat karena mengharap ridha Allah akan dinilai kebaikan, tergantung niatnya.
Namun sering salah kaprah, termasuk tidurnya orang puasa juga termasuk ibadah, sehingga jika diikuti malah jadi membuat orang malas dengan dalih ibadah.
Apalagi di bulan Ramadhan, segala amal akan dilipatgandakan oleh Allah ta’ala.
Baca Juga: Antisipasi Pemudik, Petugas Sekat Delapan Titik Masuk ke Jawa Timur
Dikutip dari Rumaysho.com, Hadits yang dimaksudkan berbunyi:
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ
“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.”
Baca Juga: Layanan Akad Nikah di KUA Kembali Dibuka, Baca Syarat-syaratnya
Perowi hadits ini adalah ‘Abdullah bin Aufi. Hadits ini dibawakan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3/1437. Dalam hadits ini terdapat Ma’ruf bin Hasan dan dia adalah perowi yang dho’if (lemah).
Juga dalam hadits ini terdapat Sulaiman bin ‘Amr yang lebih dho’if dari Ma’ruf bin Hasan.