Penyuluh Agama Asal Mataram Urus Jenazah Pasien ODP COVID-19

- 8 Juni 2020, 12:10 WIB
Penyuluh Agama Islam Fungsional Rahmi Kusbandiyah tengah mengurus jenazah pasien ODP Covid-19 (foto: Rahmi K)
Penyuluh Agama Islam Fungsional Rahmi Kusbandiyah tengah mengurus jenazah pasien ODP Covid-19 (foto: Rahmi K) /.*/Kemenag RI

Rahmi menceritakan di masa pandemi Covid-19 ini, dirinya bersama empat penyuluh agama honorer Kota Mataram telah menyiapkan diri untuk melayani masyarakat, salah satunya memberikan kesediaan untuk mengurus jenazah pasien yang terpapar covid-19. “Terutama kami mengurus pasien yang ODP. Karena kalau jenazah berstatus Pasien Dalam Pengawasan, sesuai protokol diurus langsung oleh pihak rumah sakit,” ujar Rahmi. 

Menurut Rahmi, peran penyuluh agama sebagai pendamping masyarakat amatlah penting di tengah pandemi covid-19 ini. Ia sadar kehadirannya di tengah masyarakat akan meringankan beban psikologis masyarakat untuk menghadapi pandemi. 

Baca Juga: Fakta atau Hoaks Italia Temukan Kebohongan Covid-19 ? Cek Faktanya

Di Kota Mataram misalnya, Rahmi menuturkan bahwa masyarakat mulai merasakan ketegangan karena adanya Covid-19 ini di Maret 2020. “Kebetulan kita di Kota Mataram dan NTB secara umum kita mulai sangat-sangat waspada di bulan Maret. Saya sendiri memberikan penyuluhan melalui radio saat pandemi mulai merebak, kita sudah antisipasi sejak bulan Maret. Pertengahan Maret sudah mulai agak tegang, dan sudah ada pasien positif di NTB. Itu masyarakat sudah mulai ketakutan, dan mulai paranoid lah,” kisah Rahmi. 

 “Di saat itulah kami sebagai penyuluh agama merasa harus hadir untuk melayani masyarakat,” tutur lulusan pascasarjana UIN Mataram ini. 

Ketegangan di Kota Mataran makin terasa kala covid-19 mulai memakan korban. “Jangankan memandikan, mau melayat saja orang mikir-mikir. Sudah suasananya tegang, sepi, ketika ada yang meninggal orang juga takut untuk melayat,” kata Rahmi. 

Baca Juga: Pendukung PKI Sengaja Dengungkan 'PKI Tidak Bangkit Lagi' agar Kita Lengah

Maka berbekal ilmu dan keikhlasan, ibu dari tiga anak ini pun terus melakukan tugasnya untuk mengurus jenazah pasien covid-19. “Semua pekerjaan punya risiko, kuncinya adalah luruskan niat. Semata-mata untuk ibadah. Cintai pekerjaan itu, dan happy mengerjakannya. Alhamdulillah saya mencintai pekerjaan saya sebagai penyuluh agama,” tutur Rahmi. 

Satu Keluarga, Satu Pengurus Jenazah

Ia menambahkan urusan mengurus jenazah bukanlah kali pertama dilakukannya. Pekerjaan ini telah dilakukannya sejak delapan atau sembilan tahun yang lalu. “Jadi sebagai penyuluh agama, saya memiliki program untuk memberikan bimbingan penyuluhan terkait dengan pengurusan jenazah,” jelas Rahmi.  

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x