Baca Juga: Simak Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar, Salah Satunya Matahari Meredup di Siang Hari
Penasehat Raja Israil itu pun memberikan idenya kepada sang istri untuk mengikatkan kedua tangan dan kaki suaminya di kasur. Akhirnya sang istri mengiyakan ide tersebut.
Malam pertama, ia gagal karena ketiduran dan di malam kedua, ia berhasil mengikat kedua tangan serta kaki suaminya.
Ketika Nabi Syam’un terbangun ia terkejut meliht kedua kaki dan tangannya terikat, kemudian ia berkata, “Wahai istriku, siapakah yang mengikatku dengan tali ini,” istri pun menjawab, “Aku yang mengikat, hanya sekedar mengujimu sejauh mana kekuatanmu.”
Syam’un dengan mudahnya mampu lepas dari ikatan tali tersebut hanya dengan satu kali ucapan doa.
Di malam berikutnya, istrinya kembali mengikat kedua tangan dan kaki Syam’un tapi kali ini dengan rantai bukan tali.
Baca Juga: Jangan Lewatkan Kemuliaan Malam Lailatul Qadar, Simak Penjelasan Waktu Kedatangannya
Tapi lagi-lagi Nabi Syam’un mampu melepaskan dirinya dari rantai tersebut dengan mudah.
Karena menganggap bahwa mengikatnya bukanlah cara yang terbaik, akhirnya ia membujuk suaminya untuk menceritakan rahasia di balik kekuatannya.
Akhirnya, dengan rayuannya tersebut berhasil membuat Nabi Syam’un menceritakan rahasia kekuatannya.