Begini Penjelasan Gus Baha Terkait Jomblo yang Meninggal saat Mengejar Cinta Bisa Disebut Syahid

- 13 Juli 2020, 09:54 WIB
Gus Baha
Gus Baha /Jurnal Presisi /(Jurnal Persisi)

RINGTIMES BANYUWANGI  – Terlihat di dalam sebuah pengajian yang membahas bab jihad, K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lenih dikenal dengan sebutan Gus Baha’ menerangkan jika makna jihad adalah berjuang, bisa juga dimaknai sungguh – sunguh dalam susah payah.

Menurut beliau, jihad dimaknai perang sejak ada orang yang mempunyai pola pikir ekstrimis.

Maksudnya, seseorang yang sedang berperang itu tentu dalam kesungguhan dan kesusahan sebab perang.

Baca Juga: 24 Juli Hagia Sophia Diubah Kembali Jadi Masjid, Paus Fransisku: Saya Sangat Tertekan

“Jadi kalau kamu miskin itu juga jihad, makanya orang yang mati dalam kefakiran itu termasuk mati syahid,” ujarnya.

“Orang mencintai perempuan tidak kesampaian, mau zina tidak berani, ditahan tidak sanggup, yakin ditolak, itu kalau mati, mati syahid,” lanjutnya.

Karena, orang seperti ini juga termasuk sedang besusah payah menjaga kehormatannya dan menegakkan hukum agama dari berbuat zina.

Ketika Rasulullah SAW ditanya siapakah orang yang mati sahid itu? Apakah orang yang mati di medan perang saja ?

Berita ini sebelumnya telah terbit di jurnalporesisi.com dengan judul Gembira, Jomblo Meninggal Mencari Cinta, Bisa Disebut Mati Syahid, Ini Penjelasan Gus Baha

Lalu Rasulullah mejawab kalau begitu yang mati sahid jumlahnya sangat sedikit, lalu nabi kemudian mulai menyebut golongan orang yang mati syahid :

- Orang yang terbunuh dalam melakukan peperangan fisabilillah
- Orang yang mati dalam melakukan peperangan fisabilillah sekalipun tidak terbunuh, misalnya jatuh dari kudanya maka ia pun mati syahid.
- Orang yang mati karena wabah penyakit
- Orang yang terkena penyakit perut
- orang yang mati lemas -mati tenggelam dalam air atau kekurangan oksigen itupun syahid."  

Baca Juga: Kemisteriusan Kematian Editor Metro TV, Kini Polisi Sudah Temukan Bukti Baru

- Orang yang terbunuh karena membela harta yang dimilikinya, mempertahankan keluarganya
- Orang yang terbunuh karena membela darahnya yakni mempertahankan diri karena hendak dibunuh oleh seseorang.
- Orang yang terbunuh karena mempertahankan agamanya
- orang yang mati karena kerobohan pohon, rumah dan lain-lain
- Orang yang terkena penyakit perut
- orang yang mati lemas tenggelam dalam air atau kekurangan oksigen
- Orang yang mati karena menjaga kehormatan mereka.
(Mutafaqun alaih)

Baca Juga: Bahaya Penyebaran Melalui Udara, Menurut Pakar Semua Orang Memakai Masker Tanpa Henti

“Menurut ulama ahli sunnah, jihad itu maknanya sungguh – sungguh, kalau sampean pernah ngaji kitab – kitab orang alim itu dikatakan ‘ijhad wala taksal’ artinya bandingan bersungguh – sungguh jangan malas, oleh karena itu di kitab fiqih tidak ada bab jihad adanya bab qital, kalau jihad itu ya mencari ilmu dan kesusah payahan lainnya dalam kebaikan” pungkasnya.

Wallahu A’lam Bisshowab***( Zaini Rahman/jurnalpresisi)

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x