Islam, Penumbuh Subur Nasionalisme

- 6 Agustus 2020, 07:15 WIB
Ilustrasi pengibaran bendera Indonesia.
Ilustrasi pengibaran bendera Indonesia. /Antara

RINGTIMES BANYUWANGI - Sejarah yang dimiliki bangsa Indonesia sangatlah dinamis. Setelah bangkitnya bangsa Indonesia pada abad ke-20 dengan mulai bermunculannya masyarakat yang berjuang menentang kolonialisme Belanda dan menuntut kemerdekaan bangsa.

Sebab, memang pada awal abad ke-20 itulah kekuatan-kekuatan dan belenggu-belenggu kolonial mulai terlepas.

Jadi,  dari sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa   nasionalisme yang dimaksud mengandung gagasan kecintaan terhadap tanah air serta bela negara untuk membebaskan diri dari kolonialisme.

Baca Juga: Jangan Sepelekan, 8 Gejala Sakit Kepala Ini Tanda Anda Miliki Penyakit Serius

Nasionalisme yang seperti ini jelas tidak bertentangan dengan Islam.

Nasionalisme yang bertentangan dengan Islam adalah sifat fanatisme dan kecintaan berlebihan terhadap suku atau bangsa sehingga menimbulkan madlarrat (bahaya) bagi pihak lain diluarnya.

Dan tidak dapat dipungkiri lagi,Islam memiliki peranan yang sangat penting dan signifikan untuk kebangkitan negara Indonesia.

Baca Juga: Penyebab Ratusan Unta di Kenya Mati Disimpulkan Karena Corona

Bukan saja merupakan mata rantai yang mengikat tali persatuan dan kesatuan, melainkan ia merupakan simbol kesamaan nasib untuk menentang penjajah asing dan penindas yang berasal dari agama lain.

Cinta tanah air memiliki hubungan langsung dengan agama dan iman, sebab cinta tanah air adalah hal alami bagi manusia.

Manusia akan mencintai tempat dimana ia dilahirkan dan tumbuh didalamnya hingga ia menua dan menghabiskan hidupnya.

Baca Juga: Tanpa Rasa Takut, Warga Ini Lempar Tepung untuk Usir Puting Beliung

Agama juga sangat menganjurkan manusia untuk mencintai negaranya.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, Dari Anas, bahwasanya Nabi SAW, jika pulang dari bepergian beliau melihat ke arah tembok-tembok gedung di Madinah lalu mempercepat jalannya.

Jika beliau berada diatas kendaraan (seperti kuda atau unta), beliau akan mengguncang-guncangkan tali kekang kendaraannya (agar cepat sampai) karena kecintaannya kepada Madinah. (HR. Bukhari).

Baca Juga: LOKER BANYUWANGI 2020: Dibutuhkan Karyawan di J&T Expres Jember

Islam dan Nasionalisme dalam perjalanan sejarah Indonesia mempunyai pengaruh besar membentuk visi kebangsaan dan kebudayaan bangsa kita.

Demikian halnya para tokoh pergerakan dari kalangan muslim, meskipun mereka kelihatan berbeda-beda penekanan dan perspektifnya tentang nasionalisme Indonesia, tak diragukan lagi kecintaan dan komitmen mereka pada perjuangan terwujudnya negara bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Fakta-fakta tersebut cukup menjelaskan bahwa Islam tidak merintangi nasionalisme, justru dari rahim Islamlah, nasionalisme Indonesia dapat tumbuh subur.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x