Pertama, sombong pada saat perang untuk membela agama Allah.
Bentuk sombong yang seperti ini dimaksudkan memberikan percaya diri kepada kaum muslimin, dan memberikan semangat.
Kedua, sombong pada saat sedekah, maksudnya tidak lantas berbangga diri dengan sedekahnya kemudian untuk dipamerkan untuk orang lain.
Maksudnya dari bentuk sombong yang seperti ini adalah menunjukkan bahwa ia bangga atas harta yang ia keluarkan karena menganggap harta itu adalah sesuatu yang kecil dan tidak berarti dalam hidup, ia meremehkan hartanya dan menghinakan hartanya.
Ketiga, yaitu sombong dengan orang sombong, tujuannya adalah untuk mengingatkan orang sombong tersebut bahwa diatas langit masih ada langit, bahwa Allah menciptakan manusia dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Baca Juga: Simak 4 Amalan Pagi yang Membuat Banjir Rezeki Setiap Hari
Kendati demikian, sikap kesombong hanya bersifat kesombongan lahiriyah saja, dalam hatinya seharusnya tetap bertawadhu’ kepada Allah SWT.
Adapun dalil-dalil tentang diperbolehkannya sombong antara lain:
سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ} [الأعراف: 146
Artinya: “Aku (Allah) akan memalingkan ayat-ayat-Ku dari orang-orang yang sombong di muka bumi tanpa haqq.” (Al-A’rof; 146)