Refly Harun Tanggapi Pernyataan Luhut Terkait Jokowi Tak Mau Divaksin Covid-19 Duluan

13 Desember 2020, 09:34 WIB
Potret ahli hukum tata negara, Refly Harun. /Instagram/@reflyharun

RINGTIMES BANYUWANGI – Terkit Vaksin Covid-19, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin disuntik Covid-19 duluan.

Luhut menyatakan bahwa Presiden Jokowi memiliki sejumlah alasan yang membuat dirinya tidak ingin divaksin terlebih dulu.

Dia mengungkapkan bahwa kalau Jokowi menginginkan disuntik hari ini pun bisa.

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Akan tetapi yang bersangkutan tentu tidak mau karena akan melanggar aturan.

Luhut juga menyatakan bahwa Presiden Jokowi tidak ingin dianggap duluan sendiri.

"Kalau presiden mau disuntik duluan hari ini juga bisa, tetapi presiden tidak mau. Nanti dibilang mau presiden sendiri duluan, atau melanggar aturan," ujar Luhut Binsar Pandjaitan, Sabtu, 12 Desember 2020 kemarin.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiranrakyat-Bekasi.com dengan judul Refly Harun Tanggapi Pernyataan Luhut yang Tegaskan Jokowi Tak Mau Disuntik Vaksin Covid-19 Duluan

Menanggapi hal tersebut, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan, seharusnya seorang pemimpin dapat memberikan contoh.

"Kalau perkara enak memang haram pemimpin yang divaksin terlebih dulu, tapi kalau perkara yang meragukan ya pemimpinnya harus memberikan contoh," ucapnya.

Refly menyayangkan sikap dua orang kepercayaan Jokowi yang mendukung presiden untuk tidak divaksin duluan.

Baca Juga: Punya Teman Narsistik? Mungkin Dia Golongan dari 4 Zodiak ini

"Rupanya memberikan contoh itu, yang pasti Presiden Jokowi pun tidak mau, mungkin Luhut gak mau juga, tapi yang jelas yang sudah tidak mau yaitu Presiden Jokowi dan Erick Thohir sebagai menteri BUMN," tuturnya.

Menurutnya jika nantinya presiden disuntik terlebih dahulu dan baik-baik saja tentu itu akan memunculkan kepercayaan dari masyarakat.

"Rakyat dulu la alasan mereka, padahal kan cuman satu vaksin untuk mereka dan kalau mereka fine (baik-baik) saja, berarti kan rakyat akan percaya," ucapnya.

Baca Juga: 12 Jenis Aglonema Paling Cantik dan Banyak Dicari, Segera Miliki Sekarang

Refly Harun pun membeberkan perdebatan vaksin Covid-19 yang saat ini menimbulkan keraguan di tengah masyarakat.

"Pertama adalah soal keampuhannya, apakah vaksin itu betul-betul ampuh dan tidak menyebabkan efek sampingan, bahkan penyakit lain," ucapnya.

Kemudian menurut Refly Harun, terdapat keraguan dari bahan-bahan pembuat vaksin Covid-19.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Cinta Kebersihan, Cocok untuk Dijadikan Pasangan Hidup

"Kedua adalah ingredients-nya, apakah bahan-bahannya berasal dari sumber-sumber yang halal, karena ini vaksin dari China ya," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun, Minggu, 13 Desember 2020.

Terakhir, Refly Harun mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 ini erat kaitannya dengan uang yang besar.

"Yang ketiga adalah bisnis vaksin itu sendiri, ini huge money, banyak orang yang mengatakan bahwa bisnis vaksin ini yang menyebabkan kemudian cerita Covid-19 ini terus akan berulang," tuturnya.

Baca Juga: Usai Buron 19 Tahun, Terduga Teroris Bom Bali 1 Akhirnya Ditangkap Densus 88

"Kadang-kadang kita bingung juga, ada yang meninggal, ada yang kayak OTG seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernurnya," sambung Refly.

Oleh karena itu, Refly Harun membeberkan skema siapa saja yang terlebih dahulu disuntik vaksin Covid-19.

"Kita berharap yang divaksin duluan, biar pejabatnya tidak kena, ya presiden dulu, kedua wakil presiden, ketiga menteri-menteri koordinator, keempat menteri-menteri bersama dengan ketua-ketua lembaga negara," ucapnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di TV ONE Hari Ini, Minggu 13 Desember 2020, Ada Indonesia Lawyer's Club

"Saya kira kalau mereka sama-sama divaksin terlebih dahulu dan rakyat melihat, dan mereka baik-baik saja, barulah saya kira masyarakat atau rakyat akan percaya bahwa vaksin ini ampuh, dan tidak memunculkan efek samping," tutup Refly Harun.

Sebelumnya Luhut mengaku bahwa ada yang meminta Presiden Jokowi untuk disuntik vaksin Covid-19 terlebih dahulu.

Menurutnya hal tersebut terjadi karena ada pihak-pihak yang menganggap bahwa vaksin Covid-19 akan menyebabkan penyakit dan sebagainya.

Baca Juga: Elon Musk Akan Kirim Tim ke Indonesia, Usai Presiden Jokowi Meneleponnya untuk Berinvestasi

Namun, Luhut menegaskan bahwa presiden menjawab ingin disuntik bersama-sama rakyat nanti.

"Ada yang bilang ini (divaksin) nanti bisa sakit, presidennya dulu disuntik. Presiden bilang 'saya nanti disuntik ramai-ramai saja dengan rakyat'. Jadi kelihatan," ucapnya.

Luhut juga meminta kepada masyarakat jangan berburuk sangka dengan pemerintah. Sebab, menurutnya pemerintahan Presiden Jokowi akan memberikan yang terbaik bagi rakyat.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di RCTI Hari Ini, Minggu 13 Desember 2020, Ada Lazada 13.12 dan Ikatan Cinta

"Jadi, jangan buruk sangka. Jauhkan itu buruk sangka. Pemerintah memberikan yang terbaik bagi rakyat," tuturnya.

Sementara Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa 1.2 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac sudah datang ke Indonesia, dan tinggal menunggu emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Erick mengatakan jangan sampai nanti ada anggapan pemerintah dalam mendatangkan vaksin Covid-19 tanpa ada koordinasi dan BPOM maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI).***(Ghiffary Zaka/Pikiran Rakyat Bekasi)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler