Peringatan 16 Tahun Peristiwa Tsunami Aceh, Memetik Makna dari Sebuah Bencana

27 Desember 2020, 08:00 WIB
Sebuah kapal yang terdampar akibat tsunami Aceh kini jadi objek wisata /Dok. Kemenparekraf

RINGTIMES BANYUWANGI – Tepat pada hari Sabtu, 26 Desember 2020 kemarin merupakan peringatan 16 tahun tsunami Aceh. Salah satu peristiwa bencana alam paling dahsyat yang pernah terjadi di Indonesia.

Peristiwa bencana tsunami aceh yang terjadi pada 2004 silam, hendaknya dijadikan sebagai media untuk membangun kekuatan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Terkait letak geografis Aceh menjadi provinsi paling barat Indonesia juga menjadikan kawasan tersebut sebagai salah satu daerah yang rawan bencana alam.

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Untuk itu sebagai pembelajaran dari peristiwa sebelumnya, sebagai warga negara Indonesia hendaknya selalu waspada akan terjadinya bencana alam yang tidak menutup kemungkinan terjadi setiap waktu.

Peringatan tsunami Aceh merupakan sebuah media yang berguna untuk membangun kekuatan terutama untuk masyarakat Aceh menghadapi berbagai bencana sebagaimana penjelasan Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

“Peringatan ini hendaknya menjadi media untuk membangun kekuatan masyarakat Aceh dalam menghadapi berbagai bencana baik alam maupun bencana non-alam yang kerap terjadi di negeri kita,” kata Nova saat peringatan 16 tahun tsunami Aceh di Banda Aceh, Sabtu 26 Desember 2020.

Baca Juga: Pria Diduga Lempar Bom Molotov ke Masjid, Aksinya Nyaris Telan Korban Jiwa

Artikel ini sbeelumnya telah terbit di Galamedianews.com dengan judul Meski Meninggalkan Duka, Ini Makna Dibalik Peristiwa Tsunami Aceh

Gubernur Aceh Nova Iriansyah menjelaskan, tsunami pada 26 Desember 2004 silam yang melanda Aceh telah meninggalkan banyak duka. Namun di balik itu ada pesan yang wajib diemban, yaitu kesadaran dan kekuatan masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Seperti bencana saat ini yang masih mengancam yaitu banjir, tanah longsor, dan termasuk yang sangat meresahkan yaitu pandemi COVID-19,” kata Nova.

Nova menyebutkan, tsunami sebagai suatu kejadian besar dan juga ujian tentu masih berbekas di hati dan ingatan masyarakat Aceh. Namun, ia meminta agar seluruh masyarakat untuk mengambil hikmah dari ujian itu, serta bertekad untuk terus bangkit dan menatap hari esok yang lebih baik.

Baca Juga: 5 Bahaya Asam Urat Tak Segera Diobati, Sebabkan Penyakit Ginjal Hingga Jantung

 “Kita harus terus berkarya dalam berbagai aspek kehidupan, terutama pembangunan dan pemberdayaan ekonomi keummatan,” kata Nova.

Sementara Guru Besar Ilmu Fiqh Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Prof Fauzi Saleh, tsunami merupakan tanda-tanda yang banyak makna luar biasa yang dapat dipetik, salah satunya adalah kesabaran.

“Hari lalu saat tsunami dan hari ini saat pandemi, kita harus sabar. Sabar adalah menanggung sesuatu tanpa harus mengeluh dan berkeluh kesah,” katanya saat menyampaikan tausyiah peringatan 16 tahun tsunami Aceh.

Baca Juga: 8 Cara Alami Menurunkan Kadar Asam Urat Tinggi dalam Tubuh

Dia melanjutkan, tsunami adalah ujian, sebagaimana hidup sebagai lembaran ujian yang harus terus dijalani. Musibah tersebut adalah cara sang pencipta menguji manusia dengan tujuan meningkatkan derajat manusia.

“Dengan memberikan ujian, Allah mengangkat harkat dan martabat kita. Seandainya anda bersabar maka kita akan mendapatkan kenikmatan sebagaimana samudera yang tidak bertepi,” katanya.***(Dadang Setiawan/Galamedianews)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler