Ungkap Negara Dalam Kondisi Genting, Rocky Gerung: Indonesia Dekati Titik Otoritarianisme

16 Maret 2021, 20:42 WIB
Rocky Gerung menyebut ada komplotan istana di balik kisruh yang tengah terjadi di tubuh Partai Demokrat. /Kolase foto Instagram.com/@rocky.gerung dan Setkab.go.id

RINGTIMES BANYUWANGI – Nama Moeldoko mencuat usia dirinya ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) pada 5 Maret 2021 lalu.

KLB yang dilaksanakan di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara itu dijadikan ajang perebutan kursi Ketua Umum Partai Demokrat antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko.

AHY tengah berupaya keras menempuh banyak jalur agar kursi Ketua Umum Partai Demokrat ditangannya. Atas hal itu, Rocky Gerung turut menanggapi konflik rebutan partai Demokrat itu.

Rocky Gerung menanggapi pernyataan Mahfud MD jika saat ini presiden Joko Widodo (Jokowi) tak tertekan atau santai saja menanggapi banyak persoalan politik.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Langsung Bupati dan Gubernur di 2023, Rocky Gerung: Cara Pertahankan Dinasti dan Oligarki

Karena pernytaan itu, Rocky Gerung menyampaiakn jika Mahfud MD kerap mengampangkan masalah.

Hal itu disampaikannya langsung dalam kanal Youtube pribadinya yakni Rocky Gerung Official yang tayang pada 12 Maret 2021 lalu.

“Mahfud MD kerap membuat persoalan terdengar ringan dengan diksi yang semacam itu,” kata Rocky Gerung yang dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal Youtube Rocky Gerung Official.

Rocky Gerung juga menyebut jika tak ada keterhubungan antara kepedulian presiden dengan KLB di Sibolangit.

Menurutnya, pengambilalihan Partai Demokrat yang kian disoroti media asing justru memunculkan stigma gerak mendekati otoritarianisme.

Baca Juga: Isu Jokowi 3 Periode, Rocky Gerung Sebut Golkar dan Gerindra Lagi Berupaya

Persoalan mengenai rebutan Partai Demokrat itu dinilai Rocky Gerung harus diselesaikan meski dengan jalan yang terseok-seok. Ia menegaskan jika pengambilalihan kekuasan ditubuh partai Demokrat itu justru memancing pers dan masyarakat politik terus membahas hal ini.

“Mahfud MD tak bisa membaca jalan pikiran masyarakat politik. Apalagi jalan pikiran asing yang nggak ada kepentingan, tapi asing itu mendeteksi Indonesia sedang mendekati titik Otoritarianisme,” kata Rocky Gerung.

“Justru mungkin ini satu-satunya cara untuk memberitahu kekuasaan bahwa Anda sebetulnya ada dalam keadaan genting. Dan orang dalam keadana genting biasanya happy-happy,” katanya menyindir pernyataan Mahfud MD yang menyebut Jokowi happy-happy menerima isu politik yang beredar.

Rocky Gerung juga menyebut presiden Jokowi terkesan tutup mata terhadap peristiwa KLB itu yang artinya menyetujui.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Oligarki Mau Jokowi Berkuasa hingga 7 Periode

Kemudian, Rocky Gerung juga menyebut kecenderungan jika Jokowi sebagai presiden menyetujui namun banyak hal yang gagal.

“Saya menangkap jika Jokowi seteuju namun karena gagal, maka dia gak mungkin hukum Moeldoko,” kata Rocky Gerung.

“Sejak awal kita pahami ada komplotan yang mengarahkan kudeta ini, tapi kemudian komplotan itu tidak sempurna bekerjanya,” kata Rocky Gerung menambahkan.

Baca Juga: Sentil Rocky Gerung, Tjipta Lesmana Khawatir Moeldoko Bangkitkan Orde Baru Jilid 2

Lebih lanjut, Rocky Gerung menyebutkan jika banyak perlakuan presiden Jokowi yang disebutnya buta akan demokrasi, salah satunya dengan menutup mata akan kejadian KLB di Sibolangit beberapa waktu lalu.***

Editor: Indah Permata Hati

Tags

Terkini

Terpopuler