RINGTIMES BANYUWANGI – Polemik dalam Partai Demokrat sejak beberapa waktu lalu tampaknya juga membawa dampak positif bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pasalnya, sebuah lembaga survei dari Survei Center for Political Communication Studies (CPCS) mencatat adanya dampak dari kisruh Partai Demokrat yang menggelar kongres luar biasa (KLB) bagi AHY sebagai orang nomor satu yang terdampak dari kisruh Partai Demokrat.
Dari hasil survei yang dilakukan oleh CPCS, hasilnya menunjukkan jika ada kenaikan elektabilitas secara mengejutkan bagi Ketua Umum DPP Partai Demokrat (AHY) dalam pertarungan menuju Pilpres 2024.
Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!
Baca Juga: SBY Kehilangan Putra Terbaiknya, Maia Estianty Sampaikan Duka Atas Wafatnya Basrief Arief
Lebih lanjit lagi, lembaga surey tersebut juga memberikan perbandingan elektabilitas dari beberapa tokoh yang diprediksi bisa maju di panggun Pilpres tahun 2024 mendatang.
Menyebut beberapa tokoh termasuk Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, hingga nama Anies Baswedan, nama AHY dikatakan semakin melejit usai kisruh dalam Partai Demokrat sejak beberapa waktu lalu yang juga melibatkan Moeldoko yang juga disebut-sebut akan maju dalam pertarungan Pilpres tahun 2024 mendatang.
"AHY secara mengejutkan naik elektabilitasnya sebagai calon presiden dari kisaran di bawah 2 persen menjadi 6,3 persen, mengejar Prabowo yang masih teratas serta Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K.
Sebagaimana pernah diterbitkan selumnya dalam Beritadiy-Pikiranrakyat.com dengan artikel yang berjudul Ditampilkan Terzolimi, Elektabilitas AHY Melejit Hempaskan Anies Baswedan hingga Sandiaga Uno
Baca Juga: Diduga Sindir Demokrat, Tokoh Papua: Ada Partai Ketumnya Lebih 20 Tahun
Baca Juga: Soal AHY dan KLB Demokrat, Christ Wamea Singgung Megawati Pimpin PDIP 20 Tahun Lebih
Jika sebelumnya stabil di papan bawah, kini pada survei yang dilakukan pada tanggal 5 hingga 15 Maret 2021, AHY menyodok ke urutan keempat (6,3 persen), disusul oleh Menteri BUMN Erick Thohir di posisi kelima (5,6 persen). Sementara itu, Sandiaga Uno (5,4 persen) dan Anies Baswedan (5,1 persen).
Menurut Okta, lonjakan elektabilitas AHY tidak bisa dilepaskan dari upaya sejumlah kalangan yang melibatkan pihak Istana untuk melengserkan kepemimpinannya.
"Demokrat yang notabene partai oposisi menjadi incaran untuk dijinakkan dan ditarik masuk ke dalam koalisi pemerintahan yang sudah sangat gemuk," kata Okta.
KLB yang terkesan sangat dipaksakan dan memilih Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum yang bukan kader Demokrat, kata dia, mengundang simpati dari masyarakat.
"Figur AHY yang terzalimi mengingatkan saat ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik ke panggung kekuasaan pada tahun 2004," kata Okta.***(Resti Fitriyani/Beritadiy-Pikiranrakyat.com)