Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Polemik dalam Partai Demokrat sejak beberapa waktu lalu yang melibatkan nama Moeldoko dalam Kongres Luar Biasa pada 5 Maret 2021 lalu sempat membuat geger demokrasi bangsa.
Terkait dengan hal ini, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Irwan Fecho mengatakan bahwa tugas Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) sangatlah berat.
Menjadi garda terdepan untuk mendampingi Presiden Jokowi, tugas Moeldoko sebagai KSP tentu sangat berat dan tidak akan bisa dibarengi dengan terpilihnya ia sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat dalam KLB illegal pada beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Memberi Solusi Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Sebut Presiden Happy-happy Saja Soal Moeldoko, Mahfud MD Terima Sindiran dari Rocky Gerung
Keterangan ini disampaikannya dalam cuitannya di laman Twitter pribadinya @irwan_fecho, Iwan menyatakan jika Moeldoko harus fokus untuk membantu Jokowi dalam menangani Covid-19 hingga memulihkan kondisi ekonomi bangsa yang merosot karena pandemi ini.
"Tugas KSP sangat berat dalam situasi Presiden sangat fokus dalam penanganan pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional sehingga dengan terlibat KLB Ilegal telah mengganggu kinerja dan fungsi Moeldoko sebagai KSP," tulis Iwan seperti dikutip dari akun Twitter @irwan_fecho pada Sabtu, 13 Maret 2021.
Menanggapi kisruh berkepanjang dalam Partai Demokrat hingga menjadi konsumi publik, Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat itu juga menyatakan jika KSP Moeldoko dengan segala kebesaran hatinya meminta maaf pada PD, DBY, dan AHY iti bisa menjadi jalan terbaik.
Lebih lanjur lagi, KSP Moeldoko bahkan menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum yang telah diterimanya sebagai hasil dari KLB yang dinyatakan ilegal itu.
