Soal Ledakan Bom Makassar, Ketum Muhammadiyah Curiga ada Upaya Adu Domba

30 Maret 2021, 14:49 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir curiga ada upaya adu domba dalam bom Makassar /Foto: Instagram @haedarnashirofficial/

RINGTIMES BANYUWANGI – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir sampaikan pernyataanya menanggapi ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.

Haedar Nashir mengatakan jika hal tersebut bisa jadi merupakan bentuk adu domba yang dilakukan di tengah kondisi bangsa yang tidak baik.

Hal ini ia sampaikan sembari mengutuk keras kejadian yang belakangan diketahui dilakukan oleh anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Teddy Gusnaidi Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Dijebak, Mereka Mati dalam Pengaruh Sihir

“Boleh jadi tindakan bom tersebut merupakan bentuk adu domba, memancing di air keruh, dan wujud dari perbuatan teror yang tidak bertemali dengan aspek keagamaan,” terangnya dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari akun Twitter pribadinya pada Selasa, 30 Maret 2021.

Menurut Haedar Nashir yang menjadi Ketum PP Muhammadiyah sejak 2015 lalu itu, segala bentuk kekerasan semacam ini harus segera diusut tuntas oleh kepolisian.

“Segala bentuk kekerasan yang menimbulkan ketakutan, kekacauan, serta mengancam dan mengorbankan nyawa manusia, papun motif dan tujuannya serta oleh siapapun pelakunya sangatlah biadab,” tegas dia.

“Kami meminta pihak kepolisian hendaknya mengusut tuntas siapa dan apa motif peledakan bom tersebut, bila perlu investigasi jaringan dan aktor di balik teror yang anarkis tersebut,” tambah dia.

Baca Juga: Bom Makassar Pancing Kepanikan, Ridlwan Habib: Pelaku Targetkan Raykat Tak Percaya Pemerintah

Baca Juga: Minta MUI Bertindak dan Cegah Terorisme, Denny Siregar: Bikin Fatwa, Pelaku Bom Haram Disholatkan

Lebih lanjut, dirinya juga menyampaikan jika kejadian ini tidak bisa dikaitkan dengan agama atau golongan umat tertentu.

“Meski terjadi di depan rumah ibadah, jangan serta merta mengaitkan tindakan bom tersebut sebagai terhubung dengan agama dan golongan umat beragama tertentu,” tambah dia.

Haedar Nashir juga meminta agar Masyarakat luas bisa tenang dan tidak memelihara asumsi yang dapat mengaburkan kasus bom tersebut.

“Kepada masyarakat luas hendaknya tenang dan tidak mengembangkan berbagai prasangka atau asumsi yang dapat mengaburkan kasus bom yang tidak berperikemanusiaan dan tidak beradab tersebut,” tutur dia.

Pernyataan Haedar Nashir ini diketahui juga senada dengan pernyataan Presiden Jokowi yang menyebutkan hal ini tidak memiliki kaitan dengan agama apapun.

“Terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, dan tidak ada kaitannya dengan agama apapun, semua ajaran agama menolak terorisme,” ujar Presiden Jokowi dalam pernyataannya beberapa waktu lalu di Istana Presiden.

Dirinya menegaskan, jika seluruh aparat Negara tidak akan mendiamkan masalah dan perbuatan semacam ini.

“Seluruh aparat negara, tidak akan membiarkan tindakan terorisme semacam ini,” tegas Presiden Jokowi.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler