Tanggapi Pertanyaan Kalangan Militer, Moeldoko: TNI Harusnya Tak Mudah Diprovokasi

31 Maret 2021, 15:49 WIB
Moeldoko jawab pertanyaan kalangan militer ///Instagram/dr_Moeldoko

RINGTIMES BANYUWANGI – Kepala Staf Presiden (KSP) yang juga Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB, Moeldoko baru-baru ini membeberkan keputusannya menerima hasil KLB Demokrat di Deliserdang yang kemudian mengangkatnya sebagai Ketum.

Hal ini disampaikannya dalam sebuah video yang diunggahnya di akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko pada Selasa, 30 Maret 2021.

Hal ini diyakini untuk menjawab banyak pertanyaan dari kalangan militer kepada dirinya.

Menurut keterangannya, hal tersebut adalah hak politisnya sebagai seorang sipil sehingga dirinya mau menerima putusan KLB Deliserdang.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: AHY Tetap Jadi Ketum Partai Demokrat, Kemenkumham Resmi Tolak Hasil KLB Pimpinan Moeldoko

"Pilihan saya ini adalah hak politik saya sebagai seorang sipil," ujar Moeldoko yang juga merupakan mantan Panglima TNI, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Instagram pribadinya.

Sebelumnya pada awal video tersebut, terpampang pertanyaan "Ada kalangan militer yang mempertanyakan langkah Anda di bagaimana Anda menyikapinya?"

Moeldoko sontak menanggapi, menurutnya seseorang harus kritis melihat hal tersebut lantaran tentu seorang Prajuri TNI tidak mudah diprovokasi.

“Kita perlu kritis melihatnya. Tuduhan itu tergantung bagaimana konteksnya dan siapa yang berbicara. Saya yakin Prajurit TNI tidak akan mudah diprovokasi,” Ujar Moeldoko.

Baca Juga: Arief Munandar Singgung Moeldoko: Ngopi-ngopi berbuah KLB, Cuma Moeldoko yang Mampu

Baca Juga: Nasib Partai Demokrat Diumumkan, AHY Dinyatakan Demisioner, Moeldoko Siapkan Penertiban

Dirinya menambahkan jika selama memimpin para anggota TNI dirinya juga selalu menanamkan kebajikan dan kesejahteraan.

“Karena selama saya memimpin, saya selalu menanamkan kebajikan juga kesejahteraan dan profesionalisme, dan tidak pernah saya membuat prajurit merintih, dan seluruh prajurit tahu tentang itu,” tambah dirinya.

Seperti diketahui, sebelumnya, pada Minggu, 28 Maret 2021, Moeldoko untuk pertama kalinya buka suara perihal alasannya mau menjadi Ketum Partai Demokrat versi KLB.

Dirinya sebelumnya menyampaikan jika saat ini telah terjadi perubahan arah demokrasi di internal Partai Demokrat.

Selain itu Moeldoko juga menyampaikan jika saat ini sedang terjadi sebuah situasi khusus dalam dunia politik di Indonesia.

Dirinya menyebutkan, jika keputusannya untuk menjadi Ketum Partai Demokrat versi KLB bukan sekadar untuk menyelamatkan Partai Demokrat saja, tapi juga untuk Bangsa dan Negara.   

Pernyataan Moeldoko sebelumnya diketahui juga sudah ditanggapi oleh AHY yang menjadi ketum sah Partai Demokrat.

AHY menganggap jika pernyataan dan tuduhan Moeldoko tersebut semata-mata hanya merupakan usaha Moeldoko mendiskreditkan Partai Demokrat sehingga dirinya bisa dianggap sebagai seorang pahlawan.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler