Teror Serang Mabes Polri, Deddy Corbuzier Sebut Masuk Islam karena Agamanya Penuh Cinta

1 April 2021, 16:00 WIB
Deddy Corbuzier.* /Instagram deddy corbuzier/

RINGTIMES BANYUWANGI – Setelah ledakan bom di sekitar gereja Katedral, Makassar pada beberapa waktu lalu, Indonesia kembali dikejutkan oleh aksi terror,

Jauh berbeda dari sebelumnya, kali ini aksi terror menyasar Mabes Polri yang terjadi pada Rabu, 31 Maret 2021.

Menyikapai aksi terror bom kali ini, masyarakat semakin heboh karena seperti diketahui sebelumnya aksi bom bunuh diri di Makassar masih belum reda.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Banyak Aksi Teror Terjadi, Jubir FPI Sebut Video Ledakan Bom Makassar Ada yang Memproduksi

Baca Juga: Teror Pemenggalan Kepala Kembali Hantui Prancis, 3 Korban Dibunuh saat Berada di Gereja

Tentu kejadian tersebut membuat heboh masyarakat, karena beberapa hari sebelumnya aksi serupa terjadi di Makassar yang menyasar Gereja Katedral.

Dikatahui aksi terror di Mabes Polri dilakuakan oleh seorang wanita ini dianggap sebagai tindakan terorisme oleh polisi. Meskipun dalam aksinya, wanita tersebut tidak menggunakkan bahan peledak berjenis bom.

Menanggapi aksi terror di Mabes Polri tersebut, Deddy Corbuzier turut menyampaikan suaranya.

Menurut Deddy Corbuzier, tindakan seperti itu adalah hal terbodoh yang pernah dilihatnya. Pasalnya, setiap orang yang menodongkan pistol ke kantor polisi otomatis akan ditembak oleh anggota polri.

Sebagaimana pernah diterbitkan sebelumnya dalam Galamedia-Pikiranrkayat.com dengan artikel yang berjudul Penyerangan Mabes Polri, Deddy Corbuzier: Saya Masuk Islam Karena Agamanya Mengajarkan Cinta

Baca Juga: Setelah Ledakan Bom Makassar, Indigo Ungkap Rentetan Peristiwa Naas di Indonesia

Baca Juga: Teror Lempar Batu ke Mobil di Banyuwangi, Sopir Travel Terluka

Baca Juga: Teror Pemenggalan Kepala Kembali Hantui Prancis, 3 Korban Dibunuh saat Berada di Gereja

Pernyataan itu disampaikan Deddy Corbuzier melalui video yang diunggah di channel youtube miliknya, beberapa jam setelah aksi teror di Mabes Polri itu.

"Aksi teror paling bodoh, siapapun yang menodongkan pistol di kantor polisi, ya pasti akan ditembak oleh kepolisian," ujarnya sebagaimana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com pada Kamis, 1 April 2021.

Menurut Deddy Corbuzier, pelaku aksi teror tersebut kemungkinan terkena doktrin oleh orang-orang radikal sehingga berani berbuat seperti itu.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa orang-orang seperti itu terpapar doktrin radikalisme berawal dari sebuah kalimat mengkafir-kafirkan orang lain.

Lantas ayah satu anak itu pun mengungkapkan bahwa dirinya pernah dikafir-kafirkan oleh pemuka agama yang mengajak jamaahnya untuk memboikot acaranya.

"Saya tuh pernah dikafir-kafirkan oleh pemuka agama, ini tuh ajarannya seperti apa, dibilang acara saya gak boleh ditonton diboikot, digaungkan kata-kata kafir itu," ungkapnya.

Secara tidak langsung, menurut Deddy Corbuzier hal seperti itu bisa membuat orang lain membenci agama yang berbeda.

Ia juga mengatakan bahwa agama Islam itu tidak mengajarkan hal seperti itu, menurut yang diketahuinya ajaran Islam itu mengajarkan cinta kasih dan mengedepankan akhlak.

"Ini secara tidak langsung membuat orang membenci agama lain, sedangkan Islam itu agama yang cinta kasih dan ahlak," kata Deddy Corbuzier.

Tak hanya itu, Deddy Corbuzier pun mengatakan bahwa alasan dirinya memilih menjadi seorang muslim karena agama Islam sangat mengajarkan cinta kasih dan akhlak.

"Saya masuk muslim karena agamanya mengajarkan cinta kasih dan akhlak," tuturnya.

Deddy Corbuzier pun dengan tegas menyebut bahwa orang-orang yang sering mengkafirkan itu hanya ingin membuat perpecahan saja dengan cara mengadu domba.

"Orang-orang yang mengkafir-kafirkan itu hanya mengadu domba yang tujuannya ingin adanya perpecahan," jelasnya.***(Hari Priyadi/Galamedia-Pikiranrakyat.com)

 

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Galamedia.com

Tags

Terkini

Terpopuler