Fokus Tangani Bencana di NTT dan NTB, Jokowi Minta Menkes Perbanyak Rumah Sakit

6 April 2021, 19:18 WIB
Rapat Terbatas Jokowi dan jajaran bahas Penanganan Bencana di Provinsi NTT dan NTB /Tangkap layar YouTube.com/Sekretariat Presiden/

RINGTIMES BANYUWANGI – Presiden Jokowi baru-baru ini telah menyampaikan intruksinya untuk dapat memaksimalkan upaya penanganan bencana di NTT dan NTB.

Seperti diketahui Provisi NTT dan NTB telah mengalami bencana banjir bandang, tanah longsor serta angin kencang akibat siklon seroja yang memicu terjadinya cuaca ekstrem di dua provinsi tersebut.

Musibah tersebut diketahui telah menimbulkan korban jiwa serta kerugia secara materil bagi masyarakat di beberapa Kabupaten di NTT dan NTB.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Setelah Bencana Alam di NTT, Mbah Mijan Ramal Akan Terjadi Getaran Hebat dalam Waktu Dekat

Untuk itu, Presiden Joko Widodo pada Selasa, 6 April 2021, menggelar rapat terbatas melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, untuk memberikan arahan terkait penanganan bencana di kedua provinsi tersebut.

Yang pertama Presiden meminta Kepala BNPB dan Basarnas untuk segera menambah personil SAR guna mencari korban-korban yang kemungkinan masih tertimbun di bawah reruntuhan tanah.

"Ini saya minta Kepala BNPB, Kepala Basarnas, dibantu dengan Panglima TNI dan Kapolri dengan seluruh jajarannya untuk mengerahkan tambahan personel SAR sehingga dapat menjangkau lebih banyak wilayah terdampak,” Ujar Presiden Jokowi, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Setneg pada Selasa, 6 April 2021.   

Baca Juga: BMKG Sebut akan Ada Siklon Seroja di NTT Pukul 1 Dini Hari: Waspadai Badai Petir

Baca Juga: BNPB: 55 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang NTT, 6 Kabupaten Terdampak

“Termasuk wilayah terisolir dan berbagai gugus pulau di NTT seperti Pulau Alor, Pulau Pantar, dan pulau-pulau lainnya untuk melancarkan proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban," lanjut Presiden.

Selanjutnya, Presiden Jokowi juga meminta seluruh jajaran di Kementerian Kesehatan untuk memastikan kehadiran pelayanan kesehatan dan pertolongan medis yang sangat dibutuhkan para korban. 

"Saya minta Menteri Kesehatan juga memperbanyak tempat-tempat pelayanan kesehatan di lapangan, juga rumah sakit untuk menangani para korban, serta memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat-obatannya," kata Presiden.

Dirinya juga meminta BNPB untuk segera menandai titik-titik pengungsian dan memastikan logistik dapat memenuhi kebutuhan pengungsi.

"Saya minta BNPB dan pemerintah daerah segera mendata titik-titik pengungsian serta memastikan logistik, tenda, dan dapur lapangannya (sampai) untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi para pengungsi,” ujar Dia.

Terakhir Presiden meminta semua pihak termasuk masyarakat untuk senantiasa memantau prediksi cuaca di BMKG agar bisa melakukan antisipasi terhadap segala risiko.

"Pastikan seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau, prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan BMKG. Mereka harus tahu semuanya sehingga masyarakat bisa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghadapi ancaman risiko baik itu angin kencang, bahaya banjir bandang, dan tanah longsor," pungkas Presiden. ***  

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler