Indonesia jadi Negara Penghasil Sampah Terbesar, Ketua MUI Ajak Buka dan Sahur Secukupnya

19 April 2021, 15:40 WIB
Tumpukan sampah menggunung tidak terurus di jalanan area TPA Dengung, Desa Sindangmulya, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, 14 April 2021.* /Kabar Banten/Purnama Irawan /

RINGTIMES BANYUWANGI - Terkait dengan kerusakan lingkungan akibat sampah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa nomor 47 tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah untuk Mencegah Kerusakan Lingkungan.

Dalam fatwa tersebut menyebutkan jika umat muslim wajib menjaga kebersihan lingkungan. Tak hanya itu, MUI juga memberikan fatwa kepada umat muslim untuk bisa memanfaatkan barang-barang gunaan untuk kemaslahatan.

Lebih lanjut lagi, MUI juga menetapkan fatwa agar menghindarkan diir dari berbagai penyakit serta perbuatan yang berlebihan (mubazir dan israf).

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Ngaku Jadi Nabi ke-26, Ketua MUI Kecam Keras Aksi Jozeph Paul Zhang

Baca Juga: Jokowi-Prabowo Jadi Saksi Nikah Atta dan Aurel, Ketua MUI: Artis Lebih Dicintai Daripada Ustadz

Mengenai Indonesia sebagai Negara penghasil sampah terbesar kedua di dunia, hal ini sesuai dengan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2020, bahwasannya Indonesia dapat menghasilkan 67,8 juta ton sampah.

Artinya, warga Indonesia dapat menghasilkan 185.753 ton sampah dalam satu hari.

Mengenai hal tersebut, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI, Hayu Prabowo mengajak masyarakat untuk makan sahur dan buka puasa secukupnya agar sampah organik sisa makanan tidak menumpuk.

Perlu diketahui lebih lanjut, hal tersebut berkaitan dengan budaya konsumtif masayrakat Indonesia yang bisa menyumbang 0,68 kg sampah setiap harinya.

Dengan mengajak berbuka puasa dan makan sahur secukupnya, setidaknya warga Negara Indonesia bisa mengurangi sumbangan sampah setiap harinya.

Sebagaimana dikabarkan sebelumnya oleh Pikiran-Rakyat.com dengan artikel yang berjudul Indonesia Negara Kedua di Dunia Hasilkan Sampah Makanan Terbesar, MUI Telah Buat Fatwa

Baca Juga: Sebut Teroris Musuh Agama, MUI Maluku Kutuk dan Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar

Baca Juga: MUI Tagih Janji Anies Baswedan Lepas Saham Miras DKI Usai Jokowi Cabut Perpres Industri Miras

Dari total jumlah tersebut, sampah makanan merupakan komposisi sampah yang paling banyak ditemukan, yaitu sebanyak 30,8 persen.

Selanjutnya, diikuti sampah plastik sebesar 18,5 persen, sampah kayu, ranting dan daun sebanyak 12 persen; sampah kertas/karton 11,2 persen; sampah kain sebanyak 4,9 persen; sampah logam sebanyak 3,56 persen; sampah karet/kulit sebanyak 3,5 persen; sampah kaca sebanyak 2,8 persen; dan jenis sampah lainnya sebesar 12,8 persen.

Berdasarkan laporan terbaru Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan setiap orang di Indonesia setiap tahunnya menghasilkan sekira 300 kg sampah makanan.

Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara kedua di dunia yang menghasilkan sampah makanan terbesar setelah Arab Saudi.

Head of Communication and Engagement Waste4Change Hana Nur Auliana menjelaskan bahwa data itu perlu menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat lantaran timbulan sampah makanan ini dapat menghasilkan gas metan.

Corporate General Manager Al Jazeerah Hospitality Management berkomitmen menjaga kelestarian bumi dengan membuat program ramah lingkungan seperti menggunakan sedotan kertas dan tas plastik singkong, penggunaan kertas daur ulang bermitra dengan UMKM lokal, penghematan energi, dan pengelolaan sampah secara bertanggung jawab.

Selain itu, Al Jazeerah mendorong para pelanggannya untuk bijak mengonsumsi makanan dan memfasilitasi para pelanggan dengan membawa pulang sisa makanan yang masih layak konsumsi.

Bahkan Al Jazeerah telah bekerja sama dengan Waste4Change dalam pengelolaan sampah, mulai dari pemilahan dan pengangkutan sampah secara bertanggung jawab.

Dari material sampah yang diperoleh dari lokasi restoran Al Jazeerah, Waste4Change membantu pengolahan sampah organik menjadi pakan hewan dan pupuk tanaman, mendistribusikan material sampah anorganik ke mitra daur ulang, serta memberikan pelatihan pengelolaan sampah kepada seluruh karyawan Al Jazeerah.***( Mutia Yuantisya/Pikiran-Rakyat.com)

 

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler