Nyepi, Bandara Ngurah Rai Hentikan Operasional Selama 24 Jam

23 Maret 2020, 21:29 WIB
Suasana ruang tunggu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.*/ /Muhammad Kadafi/RingtimesBali

BADUNG - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali akan menghentikan operasional dan tidak melayani penerbangan pada Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1942 pada Rabu (25/3/2020).

Penghentian operasional bandara akan dilaksanakan selama 24 jam, terhitung mulai dari Rabu (25/3/2020) pukul 06.00 Wita dan akan kembali beroperasi pada Kamis (26/3/2020) pukul 06.00 Wita

General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, menyampaikan, selama penghentian operasional, seluruh penerbangan tidak dilayani.

“Kami akan menghentikan seluruh operasional selama 24 jam penuh. Baik rute domestik dan internasional akan dihentikan untuk menghormati umat Hindu di Bali agar dapat melaksanakan ibadah secara khusyuk pada Hari Raya Nyepi,” kata Herry, Senin (23/3/2020).

Baca Juga: Kabupaten Bandung Tunda Pelantikan PPS, Karena Ada Pasien Positif Virus Corona

Seluruh maskapai yang beroperasi dengan penerbangan berjadwal, lanjut Herry, telah melakukan penyesuaian dengan tidak melakukan penjualan tiket penerbangan dari dan ke Bali.

Selama 24 jam pemberhentian operasional kebandarudaraan, sedikitnya ada 386 jadwal penerbangan yang tidak beroperasi.

Dari data tersebut, 272 penerbangan merupakan rute domestik, sedangkan 114 penerbangan adalah rute internasional.

Maskapai pelat merah Garuda Indonesia menjadi maskapai dengan jumlah penerbangan terbanyak yang tidak beroperasi saat Nyepi, dengan total sebanyak 78 penerbangan.

Lion Air dan Indonesia AirAsia menyusul dengan masing-masing 57 dan 52 penerbangan.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung Positif Corona, Yana: Saya akan Isolasi Diri

Untuk rute domestik, penerbangan dari atau ke Bandara Soekarno-Hatta (CGK) Jakarta menjadi rute dengan jumlah penerbangan terbanyak yang tidak beroperasi yakni 107 penerbangan.

Disusul rute dari atau ke Bandara Juanda (SUB) Surabaya dan Bandara Lombok Praya (LOP), masing-masing dengan 32 dan 22 penerbangan.

Sedangkan untuk penerbangan internasional, yang tidak beroperasi adalah dari atau ke Bandara Internasional Changi (SIN) di Singapura dengan 34 penerbangan.

Serta Bandara Internasional Perth (PER) dan Bandara Internasional Melbourne (MEL) di Australia, dengan masing-masing 12 dan 10 penerbangan.

“Sebelumnya, kami telah berkoordinasi dengan Airnav terkait pengaturan jadwal penerbangan,” tambahnya.

Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Rupiah Melemah Nyaris Dekati Rp 17.000 per Dolar AS

Notice to airmen atau notam dengan nomor A4678/19 notam yang berisi pemberitahuan telah disampaikan kepada seluruh maskapai penerbangan dan bandara di dunia, bahwa Bandar I Gusti Ngurah Rai akan menghentikan sementara operasional penerbangan selama pelaksanaan Nyepi selama 24 jam.

Di samping itu, penghentian operasional Bandara Ngurah Rai Bali selama Nyepi juga berlandaskan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor AU/2696/DAU/223168/1796/99 tanggal 1 September 1999 tentang pengoperasian Bandara Ngurah Rai Bali pada Hari Raya Nyepi.

“Meski demikian, kami bersama stakeholder lain tetap menempatkan personel yang bersiaga untuk melayani penerbangan yang bersifat darurat, seperti pendaratan darurat atau emergency landing dan evakuasi medis,” ungkapnya.

Baca Juga: Berikut Beberapa Cara yang Dianjurkan Rasulullah SAW untuk Menahan Emosi

Sebanyak lebih dari 350 personel lintas unit, termasuk 20 personel dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) telah disiapkan untuk standby di Bandara Ngurah Rai.

“Kita semua tahu, saat ini kita sedang dicoba melalui pandemik covid-19 atau virus Corona. Hampir semua lini kehidupan terkena imbasnya, termasuk di dunia penerbangan,” ujarnya.

Melalui momentum Hari Raya Nyepi ini, kami mengajak seluruh elemen masyarakat Bali khususnya, serta Indonesia umumnya untuk sedikit menundukkan kepala dan meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa supaya kita diberikan kekuatan untuk dapat melalui ujian ini.

“Tentunya, selama 24 jam dalam pelaksanaan ibadah Nyepi, pergerakan manusia sangat terbatas, mungkin hampir tidak ada, sehingga akan dapat membantu dalam memperlambat penyebaran virus ini,” tutup Herry.

 

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler