Selama Pandemi Covid-19 Sekarang Ini Jumlah Berita Hoaks Meningkat

5 Mei 2020, 20:11 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI - Selama pandemi virus corona atau Covid-19, penggunaan media sosial meningkat 40 persen dari sebelumnya karena sekarang seluruh masyarakat bekerja dari rumah.

Begitu juga penggunaan aplikasi penunjang bekerja dari rumah, seperti Zoom, meningkat hingga 443 persen.

Namun, masalahnya, peningkatan berita bohong atau hoaks juga meningkat selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sebelum Berpulang, Didi Kempot Sempat Mengeluh Tak Enak Badan

Hal itu diungkapkan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Henri Subiakto saat diskusi daring melalui Zoom yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI).

Terdapat 1.222 hoaks selama periode Februari 2020 hingga April 2020.

Melihat terjadinya peningkatan hoaks, Henri menilai, pentingnya pengetahuan masyarakat tentang literasi digital.

Baca Juga: Akibat Kelaparan, Seorang Ibu di Sumedang Tewas Gantung Diri? Ini Faktanya

Meski memunculkan banyak hoaks, di sisi lain, masa bekerja dari rumah sesungguhnya memunculkan kesempatan bagi perusahaan nasional untuk menciptakan teknologi telekonferensi, seperti Zoom.

Mengingat, pengguna aplikasi semacam itu meningkat selama masa bekerja dari rumah.

"Ini kesempatan bagi perusahaan nasional untuk masuk menggantikan Zoom. Beberapa waktu lalu muncul kekhawatiran data tidak aman dengan memakai Zoom," kata Henri, Selasa 5 Mei 2020.

Baca Juga: Untuk Deteksi Gejala Awal Virus Corona, AS Ciptakan Plester Pintar

Pandemi Covid-19 juga akan mengubah cara kerja masyarakat ke depan.

Masyarakat menjadi terbiasa bekerja dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan demikian, masyarakat tetap bisa bekerja dari mana pun setelah pandemi Covid-19.

Kuliah pun ke depan tak harus dilakukan di kampus. Kondisi ini sebaiknya ditangkap oleh universitas untuk menyediakan model belajar baru berbasis elektronik (e-learning).

Baca Juga: Aksi Begal di Siang Bolong Ini Nyaris Raib Uang Rp 80 Juta

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Selama Pandemi Covid-19, Jumlah Kasus Hoaks Alami Peningkatan

Selama pandemi Covid-19, Kementerian Komunikasi dan Informatika membuka komunikasi dengan masyarakat tentang cara menghadapi Covid-19. Ruang komunikasi itu dibuka lewat beberapa saluran telepon, salah satunya nomor telepon 112.

Kondisi di New York

Tak hanya Kementerian Komunikasi dan Informatika yang membuka komunikasi dengan masyarakat, hal serupa dilakukan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York, USA.

Baca Juga: Saat Taburkan Bunga di Pusara Didi Kempot Tangan Ganjar Pronowo Bergetar

Konsul Jenderal RI untuk New York Arifi Saiman mengatakan, komunikasi dengan warga negara Indonesia (WNI) di USA di wilayah kerja KJRI New York dilakukan dengan beberapa cara.

Diantaranya dengan membuka lima saluran telepon bagi WNI yang membutuhkan bantuan selama pandemi Covid-19.

Selain itu, KJRI New York juga membuat obrolan grup melalui WhatsApp yang beranggotakan tokoh, mahasiswa dan anggota organisasi untuk memantau kondisi WNI terdampak Covid-19.

Baca Juga: Ingin Covid-19 Segera Berakhir? Simaklah Saran Syeikh Ali Jabeer Ini

"Kami juga secara reguler membuat imbauan bagi WNI terkait Covid-19 melalui media cetak maupun elektronik," ujar Arifi.

Sarana komunikasi dibuka dengan tujuan agar masyarakat mendapat informasi saat itu juga tentang Covid-19.

Selain itu, sarana komunikasi menjadi tempat bertukar pendapat tentang Covid-19.

Untuk membantu WNI yang kondisi ekonominya terdampak pandemi Covid-19, KJRI New York bekerja sama dengan mahasiswa Indonesia di East Coast akan membuat portal restoran virtual. Portal tersebut direncanakan aktif pada akhir Mei 2020.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Dokter Mengklaim Gejala Tak Biasa Virus Corona Akan Menyerang Lansia

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler