Antar Bantuan Covid-19, Ini Profil Pilot Wanita yang Tewas di Danau Sentani

16 Mei 2020, 18:58 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI - Beberapa hari yang lalu telah terjadi insiden memilukan jatuhnya pesawat di Danau Sentani, Papua yang sempat menggemparkan masyarakat.

Pesawat tersebut jatuh tak lama setelah lepas landas.

Usai dilakukan pencarian oleh tim SAR, hanya ada satu penumpang yang ditemukan yakni seorang pilot yang berada di dalam pesawat tersebut.

Baca Juga: Waspada! Pesawat Tiongkok Akan Mendarat di Laut China Selatan

Dilansir Pikiranrakyat-bekasi.com dari New York Post, pilot tersebut seorang misionaris berusia 40 tahun yang berasal dari Maryland yang tengah menjalankan misi mulia mengantarkan bantuan Covid-19 di Papua.

Wanita asal Amerika Serikat (AS) itu membawa bantuan alat tes virus corona di pesawatnya.

Joyce Lin merupakan pilot Kodiak dan spesialis IT di Mission Aviation Fellowship (MAF) yang bermarkas di Idaho.

Baca Juga: Bank Syariah Mandiri Siapkan Aplikasi Zakat Digital Ditengah Pandemi

Lin berangkat dari Bandara Sentani di Jayapura pada Selasa pagi, dengan rute penerbangan ke Mamit dengan waktu tempuh sekitar satu jam.

"Dalam beberapa menit lepas landas, dia melaporkan keadaan darurat dan pesawat jatuh ke Danau Sentani. Joyce adalah satu-satunya orang di pesawat itu," menurut sebuah pernyataan dari MAF.

Saat dilakukan pencarian, Tim SAR Indonesia berhasil menemukan, namun Lin ditemukan tidak selamat.

Baca Juga: Aksi Nekat! Putus Asa Terlilit Utang, Wanita Ini Tebas Jari Tangannya

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Berencana Antarkan Bantuan Covid-19 ke Papua, Ini Profil Pilot Wanita yang Tewas di Danau Sentani

"Tim SAR Indonesia kemudian mengonfirmasi bahwa Joyce tidak selamat dari kecelakaan itu. Staf MAF di Papua dan Jakarta bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan kecelakaan," katanya.

New York Post melaporkan bahwa berdasarkan penyataan Ahmad Musthofa Kamal, Juru Bicara kepolisian di Papua mengatakan, Lin tampaknya mengalami masalah teknis dua menit setelah lepas landas.

Ia kemudian mengirim panggilan darurat sebelum kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas.

Baca Juga: AS Minta Sampel Corona, Namun Tiongkok Konfirmasi Telah Menghancurkannya

Tim penyelamat menemukan tubuh jenazah, dua jam setelah kecelakaan tersebut terjadi, dan ditemukan di kedalaman sekitar 43 kaki atau 13 meter di Danau Sentani.

Lin merupakan peraih gelar sarjana dan master dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), kemudian lulus pada 2017 dari Gordon-Conwell Theological Seminary di Massachusetts.

Dia bergabung dengan MAF setelah bekerja selama lebih dari 10 tahun sebagai spesialis komputer untuk agensi Kristen internasional, yang mengirimkan pasokan dasar dan misionaris ke daerah-daerah terpencil di 13 negara.

Baca Juga: Untuk Cegah Corona, Ahli Sebut Face shield Lebih Efektif dari Masker

Lin yang bergabung dengan MAF pada 2017, adalah seorang pilot berpengalaman tetapi baru belakangan ini ia diberikan izin oleh MAF untuk melakukan penerbangan solo.

Misi ini membutuhkan pelatihan intensif karena medan sulit yang harus dilalui pilot.

Sebelum terjadi kecelakaan tersebut, Lin sempat memberikan kabar ke orang-orang terdekatnya, menggambarkan bagaimana ia baru saja menyelesaikan penerbangan solo pertamanya yakni mengirim pasokan ke Mamit, di mana dirinya mendarat di landasan terbang yang dibangun di sisi gunung.

Baca Juga: Seorang Perempuan Diduga Dibakar Hidup-hidup Oleh Temannya Sendiri

"Bagiku, (penerbangan) solo ini adalah puncak dari perjalanan 10 tahun untuk menjadi pilot relawan," tulis Lin yang dikutip Salem News.

Lin juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantunya, sehingga Lin bisa menjalankan misi penerbangan tersebut.

"Begitu banyak orang telah membantuku selama rentang satu dekade untuk mencapai titik ini, dan saya sangat berterima kasih," katanya.

Baca Juga: Lantaran Emosi Sama Wanita Pujaannya, Pria Ini Tega Bunuh Anak Kekasihnya

Lin yang dibesarkan di Colorado dan Maryland, meninggalkan kedua orang tua dan dua saudara perempuannya.

"Joyce adalah cahaya yang mencerminkan Yesus, dan dia akan sangat dirindukan," kata MAF dalam pernyataannya.(Penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Penyerahan Bansos Serentak Polri

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler