Badai Panas hingga 41 Derajat Akan Terjadi di Indonesia

20 Mei 2020, 12:23 WIB
ILUSTRASI cahaya matahari.* /Pixabay/

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Sebuah kabar viral di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa di Indonesia akan terjadi badai panas Equinox.

Kabar yang diunggah didalamnya disebutkan fenomena alam tersebut akan terjadi selama lima hari sejak 17 Mei 2020.

Fenomena badai panas tersebut membuat suhu di seluruh Indonesia akan mencapai 41 derajat celsius, dikarenakan Matahari akan tepat melintasi garis Equator atau khatulistiwa.

Baca Juga: Tersimpan 200 Gram Sabu dan 500 Butir Ekstasi Dalam Boneka Beruang

Dilansir dari laman Pikiran Rakyat Bekasi, tetapi setelah ditelurusi kabar yang beredar di media sosial itu merupakan hoaks.

Situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com pada 19 Mei 2020, menyampaikan fakta sebenarnya.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) suhu maksimum di wilayah Indonesia masih cukup normal berkisar antara 31 hingga 36 derajat celcius sepanjang Mei 2020.

Baca Juga: Dramatis, Ibu dan Anak Akhirnya Bertemu Setelah Pencarian 32 Tahun

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Badai Panas hingga 41 Derajat Dikabarkan Akan Terjadi di Indonesia, Cek Faktanya!

BMKG juga meminta masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari fenomena Equinox.

Kendati demikian, masyarakat diimbau tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas pada siang hari terlebih bagi yang sedang menjalankan puasa.

"Fenomena ekuinox bukanlah fenomena badai panas atau gelombang panas atau heat wave yang kerap terjadi di daerah lintang menengah dan tinggi seperti di India, Jepang, Korea, Amerika, dan Eropa," kata Plt Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Herizal.

Baca Juga: Tiongkok Dipojokkan?, Begini Peringatan Xi Jinping Kepada Afrika

Fenomena gelombang panas adalah fenomena suhu udara lebih panas lima derajat Celsius dari ambang batas suhu normal suatu wilayah.

Diberikatan sebelumnya oleh tim Pikiran Rakyat saat fenomena ini berlangsung, matahari dengan bumi memiliki jarak paling dekat.

Sehingga, wilayah tropis sekitar ekuator akan mendapatkan penyinaran matahari yang lebih.

Baca Juga: Geger! Hujan Es di Meksiko ini Dipercaya Sebagai Peringatan Tuhan?

Namun, fenomena ini tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis maupun ekstrem.

Beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki periode transisi atau pancaroba. Maka ada baiknya, masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan.

Informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca dapat diakses melalui situs resmi BMKG maupun aplikasi berbasis Android atau IOS serta akun media sosial BMKG.(Penulis: Galih Ferdiansyah) 

Baca Juga: Rapid Test di Bandara Soekarno-Hatta Seharga 500 Ribu? Cek Faktanya

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: portaljember.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler