RINGTIMES BANYUWANGI - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mempunyai tiga pasukan elite, yakni darat, laut, dan udara.
Di antaranya, TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang memiliki pasukan elite bernama Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) dan sudah ada sejak 12 November 1984.
Rekrutmen anggota Denjaka ini tidak main-main, para calon anggota biasanya berasal dari Batalyon tempur Angkatan Laut (AL), yakni Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Baca Juga: Jalani Rapid Test untuk Semua Petugas Lapas Kelas IIA Jember
Seusai mengikuti seleksi ketat tersebut, tidak banyak yang bisa melanjutkan pendidikan khusus di Denjaka. Durasi latihanya mencapai enam bulan.
Biasanya, dari ratusan prajurit yang mengikuti seleksi, hanya 50-an prajurit saja yang diterima sebagai calon anggota Denjaka.
Setelah lolos, mereka mengikuti serangkaian latihan berat yang disiapkan tim pelatih. Selain digembleng di markas Marinir Cilandak, Jakarta, mereka juga dilatih di Puslatpur Situbondo, Jawa Timur.
Baca Juga: 20 Ribu Ton Minyak Tumpah di Siberia, Vladimir Putin: Darurat Bencana
Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Dikenal Punya Skill Melebihi Prajurit Biasa, Denjaka Jadi Pasukan Berjuluk Hantu Laut
Mereka dilatih berbagai keterampilan operasi tempur, seperti penyusupan dan sebagainya, dengan berbagai medan. Baik itu di laut, sungai, maupun hutan.
Sebagai contoh betapa beratnya latihan seorang anggota Denjaka, dalam kondisi kaki tangan dan terikat, mereka dilempar dari helikopter ke laut. Dalam tempo singkat, mereka harus bisa melepaskan ikatan di tangan dan kaki itu.
Untuk melatih daya tahan prajurit, mereka juga menjalani survival di tengah hutan selama berhari-hari.
Baca Juga: 20 Ribu Ton Minyak Tumpah di Siberia, Vladimir Putin: Darurat Bencana
Biasanya mereka dilepas di tengah hutan angker di Banyuwangi, yaitu Alas Purwo. Mereka tidak dibekali apa pun, kecuali bayonet dan garam. Tidak ada ransum, korek api, atau bahan bakar.
Operasi senyap di malam hari juga mereka jalani. Mereka melakukan penerjunan dengan parasut dan harus mendarat tepat di sasaran tanpa diketahui musuh.
Seorang prajurit Denjaka juga harus memiliki IQ tinggi. Sebab, mereka harus terlatih mengambil keputusan yang cepat dan tepat, di tengah tekanan operasi, baik individual maupun kelompok.
Baca Juga: Ekonomi Dibuka Pasar Berikan Respon Positif, Rupiah Menguat
Secara organisasi, Denjaka berada di bawah Korps Marinir. Tidak ada yang tahu persis berapa jumlah prajurit Denjaka di Indonesia karena detasemen ini bersifat rahasia.
Peran khusus Denjaka, antara lain sebagai detasemen anti bajak kapal laut, anti bajak pesawat udara,perang kota/hutan/laut/udara, sabotase, intelijen dan kontraintelijen.(Tim PRMN 01)
Baca Juga: CEO Infront Moto Racing Bahas Lanjutan Kejuaraan Dunia Motocross 2020