Sabtu, 4 Juli 2020, 3 Pulau di Indonesia Diprediksi Alami Suhu Dingin

3 Juli 2020, 22:02 WIB
Cuaca dingin menerjang Bangladesh. Sebanyak 50 warga dilaporkan meninggal dunia akibat cuaca ekstrim tersebut. /unb.com.bd

RINGTIMES BANYUWANGI - Tiga pulau di Indonesia dikabarkan akan mengalami fenomena alam dengan udara yang lebih dingin, pada Sabtu, 04 Juli 2020. Hal ini dikarenakan adanya fenomena bumi menyentuh titik aphelion.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebut, fenomena aphelion bisa dirasakan di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Aphelion sendiri adalah fenomena di mana posisi Bumi berada pada titik terjauh dengan Matahari.

Baca Juga: Kedatangan tak terduga, Menkes Terawan Tantang Risma yang Berkaitan dengan Pembuktian Ucapannya

Fenomena terjadi karena orbit bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.

Lebih Lanjut, LAPAN menjelaskan bahwa fenomena aphelion, secara umum, tidak ada dampak yang signifikan pada Bumi. Hanya saja, suhu dingin akan datang saat pagi hari yang terjadi belakangan ini hingga Agustus nanti, sekaligus menjadi fenomena yang biasa terjadi pada musim kemarau.

"Mengingat posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara. Dampaknya adalah efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan khatulistiwa, yang saat ini sedang terjadi," tulis LAPAN dalam akun Instagramnya.

Baca Juga: Kamu Jerawatan? Lantunkanlah Doa Penghilang Jerawat di Bawah ini

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Besok 3 Pulau Indonesia akan Rasakan Suhu Lebih Dingin akibat Bumi Sentuk Titik Aphelion

Selain itu, LAPAN juga menambahkan diameter Matahari akan terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan rata-ratanya yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.

Sedangkan untuk aphelion tahun ini terjadi pada tanggal 4 Juli 2020 pukul 18.34 WIB pada jarak 152.095.295 km.

Setiap tahunnya, Bumi juga berada pada jarak terdekat dengan Matahari yang biasa disebut perihelion dan sudah terjadi pada Januari 2020 lalu, sehingga pada bulan Juli ini hanya terjadi aphelion.

Baca Juga: Jutaan Orang India Bergabung dengan Platform Media Sosial Buatan Sendiri

Melansir dari Space, aphelion hanya terjadi sekali dalam setahun, fenomena ini biasanya ditandai dengan hari pertama musim panas di belahan bumi utara dan hari pertama musim dingin di belahan bumi selatan.

Sementara itu, NASA berpandangan bahwa aphelion dan perihelion tidak terkait dengan musim, sehingga penduduk di Bumi tidak akan melihat perbedaan cuaca, karena Bumi lebih jauh dari Matahari.***(Khairunnisa Fauzatul A/Pikiran Rakyat Cirebon)

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler