Menurut Presiden Jokowi, Puncak Pandemi Covid-19 pada Kisaran Agustus-September 2020

14 Juli 2020, 13:20 WIB
Presiden Jokowi (Joko Widodo) memimpin rapat terbatas mengenai "Percepatan Penanganan Dampak Pandemik Covid-19", di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 13 Juli 2020. /- Foto: Setkab

RINGTIMES  BANYUWANGI  - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi bahwa puncak pandemi virus corona (covid-19) di Indonesia akan terjadi pada kisaran Agustus - September 2020.

Jika pemerintah ataupun masyarakat tak berupaya maksimal untuk menangani dan mencegahnya, maka puncak corona akan kembali bergeser.

“Kalau melihat angka-angka memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir. Tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda,” kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020).

Baca Juga: Member BTS Jungkook si ‘Golden Maknae’ ini Ungkap Kriteria Istri Idamannya

 Jokowi menginstruksikan kepada seluruh jajaran menterinya untuk bekerja keras dalam menangani serta mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi. Sehingga, pandemi tak berlangsung lebih lama.

“Oleh sebab itu, saya minta pada para menteri untuk bekerja keras. Tapi kalau mintanya, dengan agak berbeda, yaitu memotivasi para menteri agar bekerja lebih keras lagi. Bukan marah, memotivasi. Agar lebih keras lagi kerjanya,” jelas Jokowi.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus positif virus corona hari ini bertambah 1.282 orang. Sehingga total kasus Covid-19 secara nasional sebanyak 76.981 orang.

Berita ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews.com dengan judul Presiden Jokowi Sebut Puncak Pandemi Virus Corona Terjadi pada Kisaran Agustus-September 2020

Sebanyak 1.051 orang dilaporkan sembuh pada hari ini dan menjadikan total 36.689 orang sembuh dari Covid-19. Sedangkan, pasien yang meninggal akibat Covid-19 bertambah 50 sehingga total 3.656 orang.

Dari penambahan tersebut, DKI Jakarta kembali menjadi provinsi dengan penambahan terbanyak yakni 281 kasus baru. Disusul Jawa Timur dengan 219 kasus, Sulawesi Selatan 124 kasus, Jawa Tengah 100 kasus, Papua 98 kasus, dan Jawa Barat 83 kasus.

"Ini harus kita sadari bahwa kasus positif Covid-19 dari hari ke hari masih bertambah karena masih ada sumber penularan di tengah masyarakat yang kemudian tidak menyadari dia menularkan ke orang lain," ujar Juru bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (13/7/2020).

Baca Juga: Kini Kondisi Timor Leste Jadi Negara Termiskin di Dunia, Hingga Bergantung pada Negara Lain

Yurianto mengatakan, penambahan kasus positif Covid-19 yang didapatkan dalam beberapa pekan terakhir merupakan hasil tracing agresif dan diikuti pemeriksaan laboratorium secara masif. Sehingga, sebagian besar kasus yang didapatkan adalah kasus konfirmasi positif yang tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit.

"Namun mereka harus melaksanakan kegiatan isolasi di rumah agar mereka bisa menjalankan dengan baik, secara lebih ketat, disiplin agar dlm 14 hari melakukan isolasi mandiri dan didapatkan hasil yang baik kemudian menjadi negatif," kata Yurianto.***( Dicky Aditya/Galamedianews)

 

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler