Khawatir Kembali ke Zaman Orba, Relawan Jokowi Kritik Keras Penangkapan Petinggi KAMI

16 Oktober 2020, 10:40 WIB
Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer (kanan) akrab bersama petinggi KAMI, Syahganda Nainggolan. /Twitter @Immanuelebenez3/

RINGTIMES BANYUWANGI - Aksi penangkapan kepolisian terhadap beberapa petinggi Koalisi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dikritik keras  oleh relawan Jokowi.

Alasan relawan Jokowi menolak aksi tersebut karena khawatir kembali seperti di zaman orde baru.

Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer menyatakan bahwa dirinya mendukung tindakan polisi dalam menegakan Hukum.

Akan tetapi, menolak aksi penangkapan atas dasar perdekatan keamanan.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Galmedianews.com dengan judul Tak Mau Kembali ke Zaman Orba, Relawan Jokowi Kritik Keras Penangkapan Petinggi KAMI

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

"Kita tidak mau kembali ke zaman Orba," ujar pria yang akrab disapa Noel ini, Kamis, 15 Oktober 2020 seperti dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari Galamedianews.com.

“Kami sesalkan penangkapan para aktivis yang pro demokrasi, yakni Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan oleh aparat kepolisian,” ungkapnya.

Noel menyatakan dukungannya terhadap langkah aparat kepolisian dalam menangkap para pelaku kerusuhan saat demonstrasi penolakan terhadap disahkannya Undang Undang Cipta Kerja.

Untuk itu, perlu diusut tuntas siapa orang yang diduga mendalangi kerusuhan tersebut.

Baca Juga: Pesona Salvia, Tanaman Hias Populer Berbunga Unik dengan Warna Mencolok

Jokowi Mania mendukung sikap tegas kepolisian dalam menindak perusuh yang merusak dan mengganggu ketertiban umum. Tapi ungkap juga dong sumber dananya, dari mana itu berasal dan siapa aktor intelektualnya. Kalau itu terjadi, baru jempol,” ujarnya.

Noel meminta agar Presiden Joko Widodo bisa bertemu dan berdiskusi dengan kalangan aktivis mahasiswa, buruh, dan aktivis pro demokrasi terutama untuk membahas Undang Undang Cipta Kerja. Sebab, Jokowi harus dengar suara rakyat di akar rumput.

“Apalagi, Pak Jokowi juga minta para aktivis 98 untuk mengkritisi kebijakannya agar benar-benar pro rakyat. UU Omnibus Law ini baik untuk semua rakyat, tapi memang ada beberapa pasal yang perlu dikritisi supaya bisa mengakomodir semua kelompok. Kalau UU ini bisa mengakomodir untuk semua, pastinya baik untuk investasi,” kata dia.

Aksi unjuk rasa terjadi di sejumlah daerah karena menolak disahkannya UU Cipta Kerja melalui rapat paripurna di Gedung DPR pada Senin, 5 Oktober 2020. Bahkan, demo berakhir ricuh di sejumlah daerah termasuk Ibu Kota Jakarta.

Baca Juga: Fantastis, Update Harga Emas Hari Ini Jumat 16 Oktober 2020

Dalam demo rusuh itu, ada banyak yang diamankan oleh aparat kepolisian termasuk anggota KAMI di Medan, Sumatera Utara.

Namun, penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim juga menangkap petinggi KAMI yakni Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan atas tuduhan pelanggaran UU ITE.***(Dicky Aditya/Galamedianews)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler