Moeldoko ‘Geram’ Rakyat Susah Diajak Bahagia, Ini Tanggapan Pedasnya Soal Demo UU Ciptaker

18 Oktober 2020, 21:09 WIB
Kepala Staf Presiden, Moeldoko. /

RINGTIMES BANYUWANGI- Setelah sempat terjadi demo besar-besaran terhadap penolakan dari UU Omnibus Law Cipta Kerja Kamis, 8 Oktober 2020 lalu  dan terus belanjut, banyak yang menyampaikan tanggapannya terkait sahnya UU yang mengatur kehidupan tenaga kerja ini.

Masyarakat dan warganet silih berganti meramaikan tagar dengan bentuk dukungan dan penolakan. Banyakw arga Twitter yang menggalakan tagar ‘pro’ dan sebagian lainnya meramaikan tagar bernada ‘kontra.

Baca Juga: Lirik Lagu BLACKPINK-Pretty Savage, Jadi Trending Youtube!

Tak hanya masyarakat dan warga internet, beberapa public figure bahkan sempat turun ke jalan dalam aksi demo tersebut. Salah satunya adalah Jefri Nichol. Namun banyak juga public figure yang terang-terangan mendukung akan sahnya UU ini yang dinilai bermanfaat bagi pekerja.

Sementara itu, tokoh hukum seperti Hotman Paris juga sempat menyinggung beberapa pasal yang dirasa memiliki potensi merugikan bagi beberapa pihak.

Baca Juga: Janda Bolong Menangis, Simak Fakta Unik Dibalik Tangisan Monstera Setiap Pagi

Atas pergolakan pro dan kontra ini, Jenderal TNI, Moeldoko memberikan responnya terhadap sikap publik yang dinilai kurang memahami tujuan dari UU Ciptaker ini disahkan.

"Kebijakan ini diarahkan untuk menghadapi kompetisi global," ujar Moeldoko dalam siaran pers di Jakarta, seperti dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Antara.

Moeldoko menjelaskan bahwa presiden pun merasa malu dengan hal tersebut.

"Saya melihat Presiden malu melihat kondisi ini. Presiden ingin Indonesia maju," ujarnya.

Jenderal TNI tersebut menuturkan bahwa UU Ciptaker ini adalah upaya agar terjadi penyederhanaan regulasi.

Baca Juga: Laris Dicari, Intip Harga Tanaman Hias Alocasia Termurah Hingga Termahal

"UU Cipta Kerja ini merupakan penyederhanaan regulasi yang dibutuhkan, sehingga mau tidak mau birokrasi juga harus mengalami reformasi. Tapi saat pemerintah mengambil langkah, yang terjadi di masyarakat justru menolak. Ini paradoks. Kondisi ini harus kita luruskan." Lanjut Moeldoko.

Selain itu, Moeldoko juga mengkritik aksi demo beberapa waktu lalu.

"Mau diajak bahagia saja kok susah amat!" tegasnya seperti dilansir ringtimesbanyuwangi.com dari RRI, Sabtu, 17 Oktober 2020.

Seperti diketahui bahwa peringkat Indonesia saat ini berada di bawah Thailand. Bahkan Indeks Kebahagiaan Dunia (World Happiness Report) pada 2019 mencatat Indonesia di posisi 92 dari 156 negara dunia, di Asia Tenggara.

Baca Juga: Seluruh Konten Penyebar Hoaks Covid-19 Diblokir, Jhonny: Empat Platform Digital Sudah di Takedown

Hal ini menempatkan negara Indonesia berada di bawah Singapura, Thailand, Filipina, bahkan Malaysia.

Malalui UU Omnibus Law Ciptaker, Moeldoko berharap ada wajah bahagia dari rakyat Indonesia dengan harga diri dan bermartabat.

"Wajah Baru Indonesia adalah wajah rakyat. Wajah bahagia di mana kita punya harga diri, punya martabat. Rakyat yang mempunyai daya saing, punya peluang dan karir, serta punya masa depan," jelas Moeldoko.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: RRI ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler