RINGTIMES BANYUWANGI – Publik sempat heboh ketika beberapa waktu lalu Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena La Nina akan menghantam Indonesia.
La Nina merupakan fenomena meningkatnya suhu air laut yang lebih tinggi dari pada normalnya yang disebabkan oleh berlebihnya pembentukan awan.
Pembentukan awan yang banyak akan menyebabkan curah hujan lebih tinggi daripada biasanya.
Baca Juga: Monstera hingga Aglonema, Intip 5 Jenis Tanaman Hias Paling Diburu Tahun 2020
Karena curhan hujan yang tinggi ini, BMKG memberikan peringatan pada masyarakat Indonesia untuk bersiap menghadapi La Nina ini termasuk salah satunya adalah potensi banjir.
Dilansir ringtimesbanyuwangi.com dari situs resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, dikatakan bahwa La Nina berpotensi meningkatkanjumlah curah hujan di sebagian besar wilayah.
Dalam Rapat terbatas terkait antisipasi bencana hidrometerologi yang dilaksanakan BMKG Dwikorita Karnawati 17 Oktober 2020 lalu, dijelaskan bahwa La Nina ini akan memperkuat curah hujan di Indonesia yang turut dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO (Madden Julian Oscillation) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.
Baca Juga: Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Diminta Kembalikan Dana yang Sudah Cair, Ini Alasannya
“Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada: musim/bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri. “Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan kluster/kumpulan awan berpotensi hujan,” ujar Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG.
Lebih lanjut, Guswanto menuturkan jika curah hujan yang besar akan terjadi dalam satu pekan dari tanggal 18-24 Oktober 2020 di berbagai wilayah di Indonesia.
Beberapa negara wilayah yang potensial tersebut yakni :
Baca Juga: Spesifikasi Realme Smart TV Terbaru di Indonesia
- Aceh
- Sumatra Utara
- Sumatra Barat
- Riau
- Jambi
- Bengkulu
- Sumatra Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
Guswanto meminta masyarakat untuk terus memantau prediksi dan potensi cuaca yang akan terjadi di kota masing-masing melalui berbagai media sosial hingga aplikasi BMKG.
Baca Juga: Berikut Spesifikasi Realme X50 Pro 5G, Smartphone Flagship Terbaru dari Realme
Selain itu, BMKG menghimbau agar masyarakat siap atas berbagai potensi yang kemungkinan terjadi akibat fenomena ini.
Beberapa hal yang potensial terjadi akibat curah hujan lebat ini yakni banir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angina kencang, pohon tumbang, hingga jalanan yang licin.***