Refly Harun Tanggapi Video Pembakaran Halte Sarinah, Sebut Ada Motif di Balik Aksi Itu

31 Oktober 2020, 09:30 WIB
Refly Harun komentari rencana PA 212 yang hendak memboikot Prancis. /Tangkap layar channel YouTube Refly Harun

RINGTIMES BANYUWANGI – Baru-baru ini, Tim Narasi TV mengunggah sebuah video reportase yang menganalisis pelaku pembakar Halte TransJakarta Sarinah pada aksi demonstrasi di Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2020.

Ahli hukum tata Negara, Refly Harun menanggapi perihal video yang ramai menjadi bahan perbincangan publik yang dibuat oleh tim Najwa Shihab ini.

Dari unggahan video di kanal YouTube Refly Harun, ia membedah mengenai persoalan aksi unggahan yang kerap dikaitkan dengan kerusuhan.

Baca Juga: Jajan Murah dan Hemat Hanya Rp1, Simak Caranya di Sini

Refly pun mengatakan terdapat perbedaan antara aksi unjuk rasa, demonstrasi yang merupakan hak konstitusional, dan kerusuhan.

“Kita betul-betul harus bisa membedakan ini agar tidak mendelegitimasi soal yang terkait dengan hak konstitusional ini,” ujar Refly, dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari PORTAL JEMBER dari kanal YouTube Refly Harun, Sabtu, 31 Oktober 2020.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Portaljember.com dengan judul Tanggapi Video Tim Najwa Shihab, Refly Harun Yakin Ada Agenda Tersembunyi di Balik Pembakaran Halte

Menurut Refly, tidak benar jika ada yang menyebut demonstrasi adalah sampah demokrasi. Justru yang patut disebut “sampah” adalah aksi kerusuhan.

Baca Juga: Penderita Asam Urat Batasi 5 Sayur-sayuran Tinggi Purin Berikut Ini

Refly pun menegaskan, massa yang melakukan aksi unjuk rasa adalah warga negara yang tengah melaksanakan hak konstitusional.

Mengenai aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh, Refly mengatakan ada pihak yang berkepentingan sehingga membuat aksi tersebut berubah menjadi kerusuhan.

“Secara sederhana, tujuannya adalah untuk mendelegitimasi hak menyatakan pendapat. Tentu oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang mungkin kepentingannya berbeda,” kata Refly.

Baca Juga: 7 Sayuran dan Ramuan Berbahan Alami Ini Ampuh Atasi Penyakit Asam Urat

 “Bisa saja dua kelompok ini adalah kelompok yang memiliki kepentingan yang berbeda. Bahkan, saling bertentangan tetapi punya keinginan yang sama, yaitu agar demonstrasi rusuh,” ucapnya.

Dua kelompok tersebut, menurut Refly, mungkin salah satunya memiliki tujuan mendelegitimasi inti dari unjuk rasa dan tujuan kelompok lain ingin memunculkan situasi chaos.

Refly mengatakan, kedua tujuan tersebut, baik untuk mendelegitimasi aksi unjuk rasa maupun memunculkan situasi chaos, tidak bisa diterima dari sisi hukum.

Baca Juga: 8 Media Tanam Anggrek Terbaik agar Tumbuh Sehat dan Rajin Berbunga

Oleh sebab itu, Refly ingin agar para penegak hukum harus menemukan aktor lapangan dan aktor intelektual di balik aksi pembakaran Halte Sarinah.

Refly yakin, aksi pembakaran tersebut memiliki tujuan tertentu atau agenda tersembunyi sehingga harus benar-benar diusut oleh aparat penegak hukum.

“Bukan sekadar iseng dari anak-anak milenial, misalnya, atau orang-orang pinggir jalan. Apalagi, dari tayangan video yang disampaikan tim Najwa Shihab, terlihat betul mereka (pelaku pembakar halte) memang siap,” ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TRANS TV dan TRANS 7 Hari Ini, Sabtu 31 Oktober 2020

Refly berharap pihak aparat penegak hukum bisa mengusut kasus ini secara independen sehingga aktor-aktor di belangkanya bisa terungkap.

“Mudah-mudahan aktor intelektual dan pelaku lapangan pembakaran Halte Sarinah ini bisa ditemukan karena bukan soal halte yang terbakar tapi motif atau agenda tersembunyi di balik pembakaran tersebut,” ungkap Refly.***(Mohammad Syahrial/Portal Jember)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler